Saturday, June 20, 2009

GEDHEK


Hidup ini indah, bila kita dapat merasakan dibalik rahasia pesona alam raya yang dianugerahkan kepada Sang Pencipta untuk kemaslahatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi kita semua, begitupula dengan hari ini begitu indah seindah taman surga dengan kicauan burung-burung yang bertenger di dahan-dahan pohon yang mengalunkan nada-nada merdu penuh arti dari ciptaan Yang Maha Esa, serta eloknya gerak lambaian hijaunya padi yang menghampar luas, seluas jarak pandang kita lihat.

Kicauan burung-burung yang mengalunkan nada-nada merdunya bebas bersua tanpa ada rasa takut dan dengan ikhlas hati tanpa ingin menerima imbalan atas kicauannya yang merdu menambah merdunya alunan angin yang menambah akan syukurnya karunia Allah SWT. Serta gerak lincahnya meloncat-loncat, bermain-main di dahan pohon untuk mendendangkan nanyian anak desa. Dan juga hijau padi yang masih jauh dari pemberian pestisida.

Betapa indahnya pemandangan di desa ini, banyak sekali dedaunan hijau yang terbentang luas mata memandang. Mata serta hati ini serasa sejuk atas rasa syukurku terhadap karunia yang ALLAH SWT berikan kepadaku. Dengan udara dingin serta air jernih mengalir, mengaliri persawahan disekitarku, akupun yakin akan satu hal ternyata masih ada sisi-sisi nikmatnya hidup di desa ini. Lambaian angin meniup, mengalir dipermukaan kulitku, ada tarikan halus yang mengisyaratkan bahwa inilah tempatku saat ini sampai akhir hayatku kelak.

Inilah alamku yang sekarang aku pijak, menghadirkan sejuta kebahagiaan, kabut dingin yang menghiasi wajah pesonamu, dengannya kini aku mengerti apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita untuk kita syukuri sepanjang waktu.

Diriku adalah anak desa yang ketika kecil bermain-main dengan pelepah pisang ditemani dengan kicauan burung-burung yang terbang bebas tanpa ada rasa takut untuk terluka karena jatuh, karena kami bermain dengan teman sebaya dengan rasa kebahagiaan dan canda tawa dan waktu remaja sebagian besar mencoba untuk mencari sebuah ilmu tentang luas dan indahnya dunia sebagai ciptaan Allah SWT untuk aku cari dibalik penciptaan alam raya ini dan sebagai bekalku dimasa tua dengan berhijrah jauh dari rumah tinggal, tentu saja dengan bekal dari do’a orang tua yang selalu menyertaiku, karena ridho orang tua merupakan ridho Tuhan jua.

Ditemani dengan kicauan burung-burung yang terbang bebas menembus awan biru, akupun menyusuri jalan di sepanjang petak sawah yang menghijau. Serta kubentangkan tanganku untuk menghirup udara yang pagi hari ini, segar. Sambil mendendangkan nyannyian pedesaan kurentangkan tanagnku dan kupejamkan mataku untuk menikmati hawa segar pedesaan yang memang jauh dari keadaan di perkotaan.

Bermain-main disekitar rumah kampung yang masih berupa gedhek (anyaman dari kulit bambu), dan jalanan yang masih berupa tanah liat yang kalau hujan pasti tanahnya becek, tapi itulah kesenangan kami ketika hujan tiba, bermain-main sambil hujan-hujanan di sekitar rumah sehingga membuat tanahnya menjadi lembek dan becek, dengan hanya menggunakan celana pendek mencoba membelah desa berlari-larian dan esok harinya tentu saja kami sudah kebal dengan penyakit demam, karena kami sudah terbiasa.

Aku tidak sendirian masih ada juga teman-teman yang seusia denganku yang selalu bermain bersama, entah itu hanya sekedar bermain di sungai untuk mandi ataupun hanya untuk mencari ikan, dengan pancing yang kita buat sendiri. Serta kami memang hidup di desa menghabiskan masa kecil dengan seluruh kasih sayang orang tua, selalu dibimbing dengan ketatnya nilai-nilai agama, serta diberikan bekal hidup walau itu hanya, wejangan yang diberikan orang tua setiap saat, entah wejangan berupa teguran karena kita salah maupun wejangan untuk mendukung kita, untuk selalu rendah hati terhadap siapapun dan selalu menghormati orang tua.


“Seandainya saja kita bisa hidup berdampingan dengan semua manusia, melupakan segala perbedaan kita tentu hidup ini seindah surga, tanpa ada rasa permusuhan yang malah akan membuat kita tercerai berai, membuat kita sebagai manusia yang tidak berbudaya”.


Comments :

0 comments to “ GEDHEK ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!