Saturday, June 20, 2009

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK



sebagai hasil resume islah_adi@yahoo.com dari berbagai sumber buku

Luqman Hakim berpesan, “jangan samapi ayam jantan lebih cerdas darimu. Ia berkokok sebelum fajar, sementara kamu masih mendengkur tidur hingga matahari terbit.”

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Lihatlah orang yang lebih menderita yang berada di bawahmu, dan janganlah melihat orang yang ada di atasmu, karena demikian itu lebih tepat, supaya orang tidak meremehkan nikmat karunia Allah SWT kepadamu.” (HR. Bukhari-Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang-orang mukmin dan sebagai surga bagi orang-orang kafir.” (HR. Muslim).

”GULA dan BUNGA”
Si gula tidak perlu menyuruh semut-semut mendatanganinya. Atau, si bunga tidak harus memaksa si kumbang menghisap madunya. Si gula cukup membuat dirinya manis, sehingga dengan senang hati para semut mendatanginya. Dan, si bunga cukup membuat dirinya menjadi wangi agar para kumbang ”meminangnya”.

“Seandainya saja kita bisa hidup berdampingan dengan semua manusia, melupakan segala perbedaan kita tentu hidup ini seindah surga, tanpa ada rasa permusuhan yang malah akan membuat kita tercerai berai, membuat kita sebagai manusia yang tidak berbudaya”.

“Kugenggam erat pasir putih ini, dan tak ingin kulepaskan, namun waktu jualah yang ternyata pasir putih itu terlepas dari genggamanku”.

”Sungguh mengherankan: bila Anda mengenal Allah SWT tetapi tidak mencintai-Nya; bila mendengar ajakan kebaikan lalu tidak bersegera memperkenankanya, bila telah mengetahui kadar keberuntungan nerniaga dengan Allah SWT lalu berjual beli dengan selain-Nya, bila mengetahui betapa besar siksa-Nya lalu mengundang murka-Nya”.

”Sungguh aneh jika Anda telah merasakan keterasingan akibat kedurhakaan, lalu tidak merindukan kebahagiaan dengan manaati-Nya , dan yang lebih aneh adalah bila Anda percaya bahwa Dia yang paling Anda butuhkan lagi tak dapat hidup tanpa bntuan-Nya, lalu Anda perpaling dari-Nya dan menghadap kepada yang menjauhkan Anda dari rahmat-Nya”.

Aku tercengang melihat tiga orang. Pertama, yang pamrih terhadap makhluk sesamanya dan melupakan Tuhan yang selalu bersamnya. Kedua, yang kikir menyedekahkan hartanya, padahal Tuhan yang menganugerahi, meminta diutangi lalu ia menolak permintaan-Nya. Ketiga, seseorang yang sangat mendambakan pertemanan makhluk dan cinta mereka, padahal Alah SWT mengajaknya berteman dan saling mencintai” (Yahya bin Mu’adz).

Tiga hal menjadikan aku tertawa dan tiga hal pula yang menjdikanku menagis. Yang menjadikanku tertawa adalah dia yang mnegejar dunia padahal kematian mengejarnya, yang lengah tapi dia selalu diawasi, sertayang tertawa terbahak-bahak padahal dia tidak mengetahui apakah Tuhan rela kepadanya atau murka. Sedang tiga yang menjadikanku menangis adalah ngerinya kiamat, kurangnya pengabdian, serta perhitungan Tuhan, apakah aku diantar ke surga atau dijerumuskan ke neraka (Abu ad-Darda’).

Empat hal mematikan kalbu. Dosa ke dosa, obrolan yang banyak, berdiskusi dengan pecundang, dan bersahabat dengan yang mati (hatinya).

Hati-hatilah! Jangan menginjak leher siapa yang sedang trjatuh, jangan merenggutkan wajah di hadapan siapa yang butuh. Jangan juga menutu telinga ketika mendengar rintihan si miskin. Jika Anda melakukan itu, maka gugurlah keanggotaan Anda dalam ”khazanah cinta dan kemanusiaan”. Untuk Anda ketahui, khasanah ini memiliki banyak cababng dan berda di semua tempat, hanya saja anggotanya bukanlah pendengki atau yang mementingkan diri, bukan pula yang tidak memiliki hati.

Pengetahuan yang paling berharga adalah pengetahuan manusia tentang dirinya, dan sikap ang paling agung adalah keberadaan seseorang sesuai pengetahuannya, sedang kehormatan yang terbaik adalah memelihara air muka.

Sufi bear Ibrahim Ibn Adham, melihat seseorang larut dalam kesedihan, maka dia berkata kepadanya: ”akan kutannyai engkau tiga pertannyaan, jawablah dengan jujur. Yang pertama: Adakah yang terjadi di alam raya ini tanpa kehendak Tuahn?” orang itu menjawab: ”Tak ada!” Semua atas kehendak-Nya.” ”Yang kedua,” tanya Ibrahim, ”Apakah rezekimu berkurangdari apa yang telah ditetapkan Allah bagimu?” ”Tidak! Apa yang telah ditetapkan-Nya tidak akan meleset.” ”Yang ketiga: Apakah berkurang ajalmu sesaat dari apa yang ditetapkan-Nya?” ”Tidak! Apabila ajal datang, maka ia tidak dapat dimajukan, tidak juga diundur.” Jawab yang bersedih, ”kalau demikian, mengapa engkau larut dalam kesedihan? Bangkitlah!” kata Ibrahim Ibn Adham.

Seorang sufi bertanya: ”Bagaimana keadaanmu?” Yang ditanya menjawab: ”al-hamdulillah, jika aku memperolehrezeki aku makan, dan jika tidak, aku bersabar.” Sang sufi menjawab: ”Begitulah anjing didaerah kami. Tetapi manusianya jika memperoleh rezeki dia berikan kepada yang butuh dan bila tidak memperolehnya dia bersyukur.”

Satu ketika Umar Ibn Abdul Aziz ra. sedang dalam perjalanan bersama Sulaiman Ibn Abdul Malik. Ketika itu guntur dan kilat menertai hujan, sehingga mengetarkan hati mereka. Tapi Umar ra. tersenyum dan berkata ”Ini rahmat Allah SWT yang diturunkan-Nya, tetapi itu disertai dengan saituasi yang menakutkan kita. Bayangkanlah rasa takut yang mencekam kalbu kita, jika yang diturunkan-Nya itu adalah murka-Nya.”

Seorang sufi berdoa ketika sedang thawaf di Ka’bah dengan berucap: ”Ya Allah, kami menaati-Mu dalam hal yang Engkau paling sukai, yakni mengakui bahwa engkau paling benci, yakni mempersekutukan-Mu, maka ya Allah ampunilah apa yang kami lakukan antara keduanya.”

Jika Anda menghendaki kekayaan, maka raihlah ia dengan kepuasan setelah usaha halal yang maksimal, karena kepuasan adalah harta yang tak habis-habisnya. Hindarilah ketamakan, karena itulah kemiskinan yang tiada taranya. Lalu jangan berputus asa, karena Tuhn yang menganugerahi orang lain, Dia juga yang mampu menganugerahi Anda” (Sa’id Ibn Abi Waqqash).

Sufi besar al-Hasan al-Basri (w. 728) ditanyai tentang rahasia ketidakcenderungannya kepada nikmat duniawi. Beliau menjawab: ”Kuketahui bahwa rezekiku tidak mungkin diambil oleh orang lain, karena itu hatiku tenang. Kuketahui juga bahwa tugasku tidak dapat dikerjakan orang lain, maka aku tekun melaksanakannya. Kuketahui juga bahwa Allah SWT mengetahui keadaanku, maka aku malu ditemui-Nya dalam kedurhakaan, dan kuketahiu bahwa maut menemaniku, karena itu aku menyiapkan bekal menghadap Allah.”

Comments :

0 comments to “ KUMPULAN KATA-KATA BIJAK


Post a Comment

Thanks for Your Comment!