Saturday, August 29, 2009

SECANGKIR KOPI PAHIT

by rufadi islah
adi.islah@gmail.com




Cerita tentang alim ulama yang mahir dalam berjudi karena dulunya mantan penjudi kelas kakap.

Aku juga seorang penjudi namun tidak suka mabuk, dan judi adalah hobiku sampai-sampai aku tak rela meninggalkan perbuatan itu, namun kata orang maksiat on sholatpun on, itu dulu sekarang akupun tersadar atas perilakuku yang aniaya diri ini.

Suatu ketika aku diajak oleh seorang tetangga rumahku, ternyata aku diajak tak lebih adalah main judi dan mabukpun jadi hidangannya.

Mereka sangat sopan denganku dan merekapun memberikan sebuah tempat yang khusus buatku, dan memberikan segepok uang yang kata mereka sebagai uang hutang, kupikir tidak apa-apa toh kemungkinan menang itu pasti ada.

Ternyata ALLAH SWT memberiku rezeki yang banyak berupa kemenangan yang tidak pernah kalah, sekalipun tidak pernah kalah.

Mereka terheran-heran dengan kemenanganku, sampai-sampai mereka semua pada tidak percaya, hingga akhirnya salah satu dari mereka berani bertanya kepadaku,
“Jurus apa yang anda gunakan kok selalu menang”, tanya mereka.
“Sederhana, jurusnya mudah sekali, sederhana, dan tak repot-repot amat, dan harus dilakukan dengan hati yang bersih, mau belajar”, jawabku.

Mereka terheran-heran dengan kata-kataku, saking senangnya mendengar tips dariku, mereka kompak untuk mempelajari hal apakah yang membuat dariku selalu membuatku menang.

Kusuruh mereka untuk berjanji untuk selalu yakin dan percaya sama saya, sehingga mudah untukku menularkan sebuah ilmu untuk mereka.

Mereka sudah yakin 100%, dan mudah bagiku untuk memberikan sebuah langkah-langkah yang telah aku siapkan dari rumah sebelumnya.

Kuminta mereka untuk yakin, kalau tidak yakin harap pulang saja. ternyata mereka yakin semua,
“Alhamdulillah,” ucap dalam batin hatiku.

Pertama mari kita pergi dari ruangan yang kotor dan payah ini, dan mereka pun menuruti permintanku ini, kita tinggalkan botol yang berserakan ini.

Kedua, tolong ambilkan aku satu atau lebih ember air yang bersih, jernih, dan tidak najis. Tolong taruh di atas dan bagian bawah embernya dilubangi, dan mereka pun menuruti permintaanku juga, tanpa bertanya sedikitpun.

Kuminta mereka untuk menuruti segala apa yang aku perbuat, dari mulai membasuh kedua muka sampai membasuh kedua kaki, dengan alasan biar ilmu itu tidak sulit untuk di pelajari, merekapun menuruti semua langkah-langkah yang aku ajarkan sebelumnya.

Setelah itu kita menghadap kiblat guna meminta kepada ALLAH SWT supaya ilmu itu tidak ada ganguan sedikitpun, mereka mulai terheran-heran dengan permintaan yang satu ini, dan kuyakinkan kepada mereka, kalau tidak mau mahir dalam berjudi silahkan pulang saja, dengan tutur halusku.

Akhirnya mereka ikut juga dengan permintaanku itu, sampai pada takhiat akhir, dengan dua rakaat, berupa sholat taubat.

“Akhirnya sudah selesai kutularkan ilmu itu kepada kalian semuanya, sekarang kalian sudah mahir, aku sudah memberikan semua kecuali satu prakataku yang terakhir sebelum kalian berjudi lagi,” jelasku pada semua orang.

“Prakata apa yang ingin kauucapkan, cepat ini sudah tidak sabar aku mau main judi lagi,” salah satu orang bicara lantang.

“Aku memberikan prasyarat lagi, jangan ada yang berisik, dan tolong diam semuanya, silahkan untuk kalian yang mau menangis bebas untuk kalian lakukan, tapi jangan berisik,” Pintaku tegas.

“Ayo cepat sudah tidak sabar aku,” pinta salah satu orang.

“Kujelaskan tentang apa yang telah kita lakukan, kita telah melakukan shalat taubat, yang berarti shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat ingin bertobat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka’at.

Dari Ali bin Abi Thalib r.a ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: ‘Tidaklah seseorang melakukan dosa kemudian ia bersuci (berwudhu) dan shalat lalu minta ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya itu, beliau lalu membacakan firman Allah (QS. Ali Imran 135).’” (HR. at-Tirmidzi, Abi Dawud dan dihasankan oleh al-Albani)

sekarang aku bertanya apakah kalian sudah tidak mempunyai hati bersih untuk berpikir bahwa apa yang kalian lakukan adalah merugikan bagi diri sendiri yang menyia-yiakan waktu bekerja hanya untuk berjudi dan mabuk-mabukan, sehingga membuat keluarga kalian terlantar, istri tidak bisa berbelanja akibatnya anak kalian tidak bisa makan serta pembayaran SPP buat sekolah merekapun kalian ambil, camkan untuk semua yang hadir disini, apakah kalian sudah tidak mempunyai hati untuk berlaku yang baik kepada masyarakat, berapa banyak orang kehilangan gara-gara kalian sering mencuri barang milik mereka sebagai bahan taruhan, kasihan mereka beternak beberapa bulan setelah besar kalain buat pesta poro, coba kalian ingat itu, apakah kalian sudah berani mati terus menjumpai neraka, apakah kalian kuat dengan api neraka yang menyala abadi itu, mungkin kalian ingin pergi kesana, silahkan bagi kalian teruskan untuk selalu berjudi, selalu mencuri baik itu uang keluarga maupun harta masyaraat,” jelasku tegas.

Salah satu orang merasa bahwa dirinya bersalah maka meledaklah tangisan mereka satu persatu, dan tak sanggup mereka berkata-kata lagi.

Tadi kalian sudah shalat dua rakaat yang bernama shalat taubah, yang insyaallah ada kegunaannya antara lain: kalian harus (1). berhenti dari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Syarat pertama ini akan terwujud dengan sikap tegas kita dalam usaha untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosa yang telah diperbuat. Masih memberikan toleransi atau berhubungan dengan kemaksiatan berarti sikap mendua yang pada akhirnya akan memberikan jalan bagi setan untuk kesekian kalinya kita terjerumus. Lingkungan pergaulan akan sangat berperan dalam memberikan arti keberhasilan seseorang untuk bertaubat. (2) menyesali atas perbuatan yang telah dilakukan baik lisan maupun hati sesuai dengan firman Allah, “Keduanya berkata: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.(QS. Al-A’raf : 23). Tidak menangguhkan taubat adalah salah satu bentuk dari aplikasi penyesalan. (3) niat bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan salah dan dosa lagi. Niat inilah diantara cirri-ciri yang terdapat pada seseorang yang serius untuk kembali ke jalan-Nya. Ha itu akan membuat kita akan terjaga dari kejatuhan kembali di tempat yang sama. (4) menyelesaikan urusan dengan orang yang pernah dizhalimi. Syarat ini apabila kesalahan dan dosa yang dilakukan menyangkut hak dan kehormatan orang lain. Misalnya jika kita telah mengambil barang orang lain, kita harus segera mengembalikannya. Atau, bila kita telah merendahkan, menghina atau menyakiti seseorang tentunya harus segera meminta maaf.

Camkan itu untuk semua orang yang hadir disini, dan maafku bila terlalu kasar kepada kalian semua, terserah kalian mau berjudi lagi atau tidak terserah kalian, aku cuma bisa berdo’a semoga kalian di beri hidayah oleh ALLAH SWT, di bukakan pintu hati kalian, terbuka terhadap kebenaran islam.

Sekarang pulanglah minta maaf kepada kedua orang tuamu yang masih hidup serta keluarga serta anakmu, dan juga meminta maaflah kalian kepada penduduk yang telah kalian aniaya.

*cerita dari salah satu yang pernah kubaca (namun aku lupa dari buku apa, dan sumber-sumber situs islam lainnya): (1).http://istiqom4h.wordpress.com/2008/10/17/shalat-taubat/ (2) http://id.wikipedia.org/wiki/Shalat_Taubat.

**terimakasihku untuk berbagi ilmu dan mohon maaf kalau ada kesalahan redaksi dariku.

Comments :

0 comments to “ SECANGKIR KOPI PAHIT ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!