Tuesday, November 24, 2009

Ebit G.A.D

DEMIKIANLAH CINTA

Kata Demi Kata ku Rangkai Untukmu
Nampaknya Tak Sepenuhnya Kau Mengerti
Memang Yang ku Tulis Kalimat Bersayap
Karena Begitulah Puisi
Namun Sesungguhnya
aku Hanya Ingin Mengatakan
aku Cinta Kamu
Cinta Seperti Kupu-kupu Yang Terbang Melayang
Sayapnya Warna-warni Memabukkan
Bila Kau Kejar Ia Terbang Semakin Jauh
Bayangnya Pun Tak Mampu Kau Raih
Bila Engkau Diam Ia Akan Datang Menghampiri
Hinggap Di Hatimu
Kekasihku Ulurkan Jemari Tanganmu
Dekaplah aku Ke Dalam Helaan Nafas
Oh
Rindu Biarkanlah Terbakar
Oh
Cemburu Biarkanlah Membara
Sebab
Oh
Demikianlah Cinta



NYANYIAN RINDU 


Coba Engkau Katakan Padaku
Apa Yang Seharusnya aku Lakukan
Bila Larut Tiba
Wajahmu Terbayang
KeRinduan ini Semakin Dalam

Gemuruh Ombak Di Pantai Kuta
Sejuk Lembut Angin Di Bukit Kintamani
Gadis-gadis Kecil Menjajakan Cincin
Tak Mampu Mengusir Kau Yang Manis

Bila Saja Kau Ada Di Sampingku
Sama-sama Arungi Danau Biru
Bila Malam Mata Enggan Terpejam
Berbincang Tentang Bulan Merah

Coba Engkau Dengar Lagu Ini
aku Yang Tertidur dan Tengah Bermimpi
Langit-langit Kamar Jadi Penuh Gambar
Wajahmu Yang Bening Sejuk Segar

Kapan Lagi Kita Akan Bertemu
Meski Hanya Sekilas Kau Tersenyum
Kapan Lagi Kita Nyanyi Bersama
Tatapanmu Membasuh Luka Oh
Dudu Du Du

Coba Engkau Dengar Lagu Ini
aku Yang Tertidur dan Tengah Bermimpi




BIARKANLAH HATI BICARA

Coba Diam Sejenak
Amati Suara Angin
Barangkali Di Sana Ada Yang Engkau Cari
Coba Dekapkan Wajahmu Di Bawah Sinar Lampu
Tak Perlu Kau Katakan
Rindumu Telah Terbaca Ho
Tumpahkanlah Lewat Nyanyian
Salah Satu Cara Untuk Menyiasati Rindu
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Tetes Air Mata Membasahi Pipi

Coba Katakan Padaku Apa Yang Engkau Inginkan
Barangkali aku Mampu Melepaskan Dukamu
Coba Kau Dekap Hening Terbang Menembus Waktu
Tak Perlu Kau Risaukan Luka dan Kepedihan Hm Hm Hm
Setidaknya aku Dapat
Mengajakmu Larut Dalam Gelora Nyanyianku
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Mataharimu Telah Bersinar Ceria Kembali

Simpanlah Mimpimu Dalam Kehangatan Mentari
Ketika Embun Masih Menggantung
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa

Biarkanlah Hati Yang Bicara

Kau Tak Pernah Tahu Kapan Dukamu Terobati
Meskipun Hujan Tlah Mulai Turun
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa

Biarkanlah Hati Yang Bicara

Hm Ho



EPISODE CINTA YANG HILANG

Ke Manakah Akan Kucari Lagi

Butir-butir Cintaku Yang Lama Kubuang?

Apakah Pada Gelombang Lautan

Atau Hiruk Pikuk Jalanan?

Semua Sungai Ingin Kususuri

Semua Bukit Akan Kudaki

Semua Padang Belantara Akan Kutembus

Harus Kutemukan Lagi Sebutir Cintaku Yang Hilang

Ditelan Dusta Kemarau Panjang

Kapankah Akan Kudengar Lagi

Nyanyian Angin dan Denting Gitarmu?

Apakah Pada Pancaran Rembulan

Atau Tubuh-tubuh Panas Jalanan?

Semua Bumi Ingin Kujejaki

Semua Langit Akan Kudaki

Semua Bintang-bintang Akan Kutembus

Harusku Temukan Lagi Sebutir Cintaku Yang Hilang

Ditelan Dusta Kemarau Panjang



HIDUP 5

Di Laut Alun Gelombang Deras Menerjang Tebing

Batu Karang Ho
Adakah Kamu?
Di Padang Ilalang Yang Tandus

Kemuning
Kering Terbakar
Tersandar Lesu

Adakah Kamu?

aku Cari
Selalu Kucari
Di Manakah Adanya Kamu?
aku Ingin Memekik
Kupanggil Namamu
Jantung Rasa Terbelah Menahan Pekikan Diam

Ingin Rasanya Kuterjang Kelam
Ingin Kuungkap Rahasia Malam
Agar Rembulan
Agar Matahari
Bersatu Untuk Mengasuh Jiwaku

Kini aku Terbaring Menunggu Kamu
Datanglah
Oh Datanglah Dalam Pelukanku Ho

La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La

Di Padang Kembang Melati Ada Perahu Bertolak
Menembus Pekat Ho
Adalah Kamu?
Di Hati Terang Benderang Nyanyian Sorga Bergema
Menikam Dada
Adalah Kamu?

aku Cari
Selalu Kucari
Di Manakah Adanya Kamu?
aku Ingin Memekik
Kupanggil Namamu
Jantung Rasa Terbelah Menahan Pekikan Diam

Ingin Rasanya Kuterjang Kelam
Ingin Kuungkap Rahasia Malam
Agar Rembulan
Agar Matahari
Bersatu Untuk Mengasuh Jiwaku

Kini aku Terbaring Menunggu Kamu
Datanglah Oh Datanglah Dalam Pelukanku Ho

La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La



NYANYIAN BURUNG DAN PEPOHONAN

Pernahkah Engkau Dengar Nyanyian Burung Murai
Ketika Gerimis Turun Langit Tertutup Kabut?
Bersiul Memilukan
Berderai Menikam Mendung
Suara Laut Pun Sirna
Terbang Entah Ke Mana

dan Di Saat Yang Lain Kala Mentari Bangkit
Menyiram Jagat Raya Kicaunya Pun Ceria
Bersama Semilir Angin Mengalirlah Semangat
Kecipak Air Kali Menyegarkan Jiwa

Oh
Betapa Jauhnya Jalan Terjal Kutempuh
Menembus Kegelapan
Menyibak Alang-alang
Oh
Murai Bernyanyilah Mengiringi Langkahku
Wajah Bumi Semakin Renta dan Penuh Luka

Pernahkah Engkau Dengar Nyanyian Pepohonan
Di Tengah Belantara Sepi Menembus Kelam?
Kelak Tinggal Catatan
Di Sini Pernah Berdiri
Tegar Menyengga Langit
Kini Tinggal Puing



HIDUP 2

Malam ini aku Mesti Pulang
Untuk Segera Tidur Di Kamarku Yang Gelap
Meskipun Sebenarnya aku Ingin Tetap Tinggal
Untuk Menikmati Bintang Untuk Menikmati Bulan

Sebentar Lagi Kasih Beri aku Waktu
Untuk Sekadar Mengucapkan Selamat Malam
Meskipun aku Tak Dapat Melihat Wajahmu
Tapi Hembusan Angin Cukup Menyatakan
Kehadiranmu Untukku

dan Sekarang aku Telah Tidur Sendiri Di Kamarku
Yang Gelap dan Dingin Penuh Angan-angan
dan Sekarang aku Telah Pulang Kembali Ke Rumah
Yang Kotor dan Kecil Penuh Cita-cita

Di Sinilah Di Kamarku Yang Gelap Ini
aku Ingin Menumpahkan Kerinduanku
Di Sinilah Di Kamarku Yang Dingin Ini
aku Ingin Menangis Di Pangkuanmu

Hari ini aku Pergi Sembahyang
Untuk Mendekatkan Diri Kepadamu
Semoga Kau Tahu Apa Yang Kumaksudkan
Semoga Kau Lebur Dosa dan Kesilapanku



UNTUKMU KEKASIHKU 

Ingin Berjalan Berdua Denganmu Kekasih
Lewati Malam Setelah Usai Rinai Gerimis

Lelawajar Luruh Dengan Rumput Biru

Jemari Tangan Kita Lekat Jadi Satu

Pipimu Memerah Hasratku Merekah

Kenapakah Waktu Tertinggal Jauh?

ku Katakan Kepadamu Tentang Hijau Huma

Yang Bakal Kita Kerjakan Dengan Sederhana

Kita Segera Akrab Dengan Sinar Pagi

Nyanyikan Kupu-kupu Hinggap Dirambutmu

Tersenyum Kamu Ketawalah Aku

Kenapakah Waktu Tertinggal Jauh?

Malam Suntingkan Rembulan Untukku

Agar Cinta Tak Berpaling



CATATAN SEORANG PENYAIR

Pengembara
Penyair Jalanan
Sepi Ia Semadi Di Dalam Sanggar
Langlang Jagat Raya
Sekejap Dari Dalam Bilik
Berbantal Setumpuk Buku
Memasang Mata dan fikiran

Ada Kabar Apakah Gerangan
Dari Bumi Belahan Seberang?
Kami Rindu Suasana Baru
Di Sini Telah Terasa Pengap

Di Sini Telah Terasa Gelap

Perjalanan Di Dalam Batin
Merangkak Di Atas Langit

Menyusuri Semua Ngarai
Banyak Yang Tersembunyi
dan Belum Sempat Terungkapkan
Rahasia Lingkar Bima Sakti
Misteri Mesti Diuraikan

Mari Kita Kupas Seluruhnya
Jangan Sisakan Barang Sedikit
Langkah Baru Segera Kita Ambil
Mengakhiri Cerita Kusam
Salin Dengan Cerita Indah

Mengembara
Menembus Ruang

Batas Mimpi-mimpi
dan Alam Sadar
Lewat Tiga Langkah Pandangan dan fikiranmu
Tetapi Kadangkala Kabur
Terpaut Jarak Terlampau Jauh

Marilah Kita Coba Dengarkan
Jalan fikirannya Yang Cemerlang
Siapa Tahu Dapat Kita Mengerti
Jangan Lihat Siapa Bicara
Tapi Dengar Apa Katanya



LAKON ANAK ANAK BENCANA 

Mengapa Begitu Ganas Engkau Bergejolak?
Semburkan Api Sebarkan Panas Ke Segala Penjuru
Ho Ho Ho Hidup Kami Belum Lagi Sempat Kecukupan
Mengapa Datang Begitu Cepat Bencana Yang Dahsyat?

Hm Hm Ho Ho Ho Ho Ho

Lihatlah
Ho Anak-Anak Kami Ho
Mereka Yang Hilang Kesempatan Ho
Main Sembunyi dan Belajar Di Sekolah Desa
Serentak Semuanya Duduk Bingung Di Sudut Barak
Nampaknya Belum Sepenuhnya Dapat Mengerti
Apa Yang Sebenarnya Tengah Dialami
Sebuah Bencana Terjadi Seperti Mimpi
Tuhan
Tunjukkanlah Jalanan Kami

Mengapa Begitu Cepatnya Semua Musnah?
Lahar Melanda Pemukiman Yang Kami Cintai Hm Hm Hm
Izinkanlah Kami Berfikir Yang Mungkin Keliru
Bahwa Engkau Tengah Menguji Ketabahan Kami
Hm Hm Hm Ho Ho Ho Ho Ho

Derita
Ho Anak-Anak Kami Ho
Teronggok Ho Dalam Penampungan Ho
Kami Khawatir Bila Terlalu Lama Menderita
Pupus Harapan dan Dapat Merubah Jiwa Mereka
Menyaksikan Betapa Kejinya Hidup
Hati Yang Bening Dapat Berubah Keruh
Sebuah Bencana Terjadi Seperti Mimpi
Tuhan
Tunjukkanlah Jalanan Kami

Hm Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
Hm Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho



CAMELIA 4 

Senja Hitam Ditengah Ladang

Dihujung Permatang Engkau Berdiri

Putih Diantara Ribuan Kembang

Langit Diatas Rambutmu

Merah Tembaga

Engkau Memandangku

Bergetar Bibirmu Memanggilku

Basah Dipipimu Air Mata

Kerinduan
Kedamaian Oh

Batu Hitam Diatas Tanah Merah

Disini Akan Kutumpahkan Rindu

Kugenggam Lalu Kutaburkan Kembang

Berlutut dan Berdoa

Syurgalah Ditanganmu
Tuhanlah Disisimu

Kematian Adalah Tidur Panjang

Maka Mimpi Indahlah Engkau

Camellia
Camellia Oh

Pagi
Engkau Berangkat Hati Mulai Membatu

Malam
Kupetik Gitar dan Terdengar

Senandung Ombak Dilautan

Menambah Rindu dan Gelisah

Adakah Angin Gunung
Adakah Angin Padang

Mendengar Keluhanku
Mendengar Jeritanku

dan Membebaskan Nasibku

Dari Belenggu Sepi



BIARKANLAH HATI YANG BICARA 

Coba Diam Sejenak
Amati Suara Angin

Barangkali Di Sana Ada Yang Engkau Cari

Coba Dekapkan Wajahmu Di Bawah Sinar Lampu

Tak Perlu Kau Katakan
Rindumu Telah Terbaca Ho

Tumpahkanlah Lewat Nyanyian

Salah Satu Cara Untuk Menyiasati Rindu

Kadang-kadang Tanpa Terasa

Tetes Air Mata Membasahi Pipi

Coba Katakan Padaku Apa Yang Engkau Inginkan

Barangkali aku Mampu Melepaskan Dukamu

Coba Kau Dekap Hening Terbang Menembus Waktu

Tak Perlu Kau Risaukan Luka dan Kepedihan Hm Hm Hm

Setidaknya aku Dapat

Mengajakmu Larut Dalam Gelora Nyanyianku

Kadang-kadang Tanpa Terasa

Mataharimu Telah Bersinar Ceria Kembali

Simpanlah Mimpimu Dalam Kehangatan Mentari

Ketika Embun Masih Menggantung

Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa

Biarkanlah Hati Yang Bicara

Kau Tak Pernah Tahu Kapan Dukamu Terobati

Meskipun Hujan Tlah Mulai Turun

Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa

Biarkanlah Hati Yang Bicara

Hm Ho



AKU PASRAH KEPADA KEBENARAN 

Dengan Tulus Aku Memohon Ampun Padamu
Engkau Memasang Wajah Garang dan Tetap Menekanku
Percuma Saja Aku Yang Telah Menyerah
Bersikeras Pun Aku Tak Berdaya
Hidup dan Mati Bukan Ada Di Tanganmu
Tapi Tuhan Yang Telah Mengatur

Masa Laluku Memang Sangat Pekat dan Hitam
Namun Rasanya Aku Belum Terlambat Bertobat
Gambar Burung Hantu Yang Lekat Di Lengan
Potret Kegagalanku Sangat Pahit
aku Pasrahkan Kepada Kebenaran
Mungkin Nasib Suratan Tangan

Ada Yang Ingin Aku Titipkan
Sebelum Aku Pergi Jauh
Istri dan Anakku Tak Bersalah
Jangan Dilibatkan
Biarlah Aku Tanggung Sendiri
Dosa Yang Telah Kuperbuat
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan

Ada Yang Ingin Aku Titipkan
Sebelum Aku Pergi Jauh
Istri dan Anakku Tak Bersalah
Jangan Dilibatkan Ho
Biarlah Aku Tanggung Sendiri
Dosa Yang Telah Kuperbuat
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan



DOSA SIAPA

Kudengar Suara Jerit Tangismu
Sesepi Gunung
Kulihat Bening Bola Matamu
Sesejuk Gunung

Oh Oh Engkau Anakku
Yang Menanggungkan Noda
Sedang Engkau Terlahir
Mestinya Sebening Kaca
Apa Yang Dapat Kubanggakan
Kata Maafku Pun Belum Kau Mengerti

Dosa Siapa
ini Dosa Siapa
Salah Siapa
ini Salah Siapa
Mestinya aku Tak Bertanya Lagi

Kudengar Ceria Suara Tawamu
Menikam Jantung
Kulihat Rona Segar Di Pipimu
Segelap Mendung

Oh Oh Engkau Anakku
Yang Segera Tumbuh Dewasa
Dengan Selaksa Beban
Mestinya Sesuci Bulan
Apa Yang Dapat Kudambakan
Kata Sesalku Pun Belum Kau Mengerti

Dosa Siapa
ini Dosa Siapa
Salah Siapa
ini Salah Siapa
Jawabnya Ada Di Relung Hati Ini



HIDUP 4 

Oh Rentangkan Tanganmu
Bersama Datang Malam
Agar Dapat Kurebahkan Kepala
Pada Bulan Di Lenganmu

Oh Hembuskanlah
Nafas Iman Ke Dalam Sukma
Agar Dapat Kuyakini
Hidup dan KeHidupan Ini

Di Gunung Kucari Kamu
Di Sini Pun Kucari Kamu
Di Manakah Kutemui Kamu
Untuk Dalam Genggamanmu

Oh Bisikkanlah
Kemanakah Langkah Mesti Kubawa
Agar Pasti Akan Bertemu
Untukku Tumpahkan Rindu

Di Lenganmu Kutemukan Cinta
Di Matamu Memancar Makna
Rindu ini Tak Tertahan Lagi
Untuk Menangis Di Pangkuanmu



NASIHAT PENGEMIS UNTUK ISTRI 

Istriku
Marilah Kita Tidur

Hari Telah Larut Malam

Lagi Sehari Kita Lewati

Meskipun Nasib Semakin Tak Pasti

Lihat Anak Kita Tertidur Menahankan Lapar

Erat Memeluk Bantal Dingin Pinggiran Jalan

Wajahnya Kurus Pucat
Matanya Dalam

Istriku
Marilah Kita Berdoa

Sementara Biarkan Lapar Terlupa

Seperti Yang Pernah Ibu Ajarkan

Tuhan Bagi Siapa Saja

Meskipun Kita Pengemis Pinggiran Jalan

Doa Kita Pun Pasti Ia Dengarkan

Bila Kita Pasrah Diri
Tawakal

Esok Hari Perjalanan Kita

Masih Sangatlah Panjang

Mari Tidurlah
Lupakan Sejenak

Beban Derita Lepaskan

La La La La La La La La La

Dengarkanlah Nyanyi

La La La La La La La La La

Dari Seberang Jalan

La La La La La La La La La

Usah Kau Tangisi

La La La La La La La La La

Nasib Kita Hari Ini

Tuhan
Selamatkan Istri dan Anakku

Hindarkanlah Hati Mereka Dari Iri dan Dengki

Kepada Yang Berkuasa dan Kenyang Di Tengah Kelaparan

Oh
Hindarkanlah Mereka Dari Iri dan Dengki

Kuatkanlah Jiwa Mereka

Bimbinglah Di Jalanmu
Bimbinglah Di Jalanmu



KONTRADIKSI DI DALAM 

aku Sering Merasa Kesal Serta Bosan
Menunggu Matahari Bangkit Dari Tidur
Malam Terasa Panjang dan Tak Berarti
Sementara Mimpi Membawa Pikiran Makin Kusut

Maka Wajar Saja Bila Aku
Berteriak Di Tengah Malam
itu Hanya Sekedar Untuk Mengurangi
Beban Yang Memberat Di Kedua Pundakku

aku Ingin Segera Bertemu Dengan Wajahmu
Pagi
Untuk Kucanda dan Kucumbu
Di Situ Kudapat Cintaku

aku Sering Merasa Muak Serta SeDih
Bila Setiap Kali Harus Kusaksikan
Wajah-wajah Dusta Masih Tega Tertawa
Sementara Korban Merintih Di Kedua Kakinya

aku Ingin Segera Bertemu Dengan Wajahmu
Pagi
Untuk Kucanda dan Kucumbu
Di Situ Kudapat Cintaku


MASIH ADA WAKTU 

Bila Masih Mungkin Kita Menorehkan Batin

Atas Nama Jiwa dan Hati Tulus Ikhlas

Mumpung Masih Ada Kesempatan Buat Kita

Mengumpulkan Bekal Perjalanan Abadi

Hoooodudu Duouoo Ouoo

Kita Pasti Ingat Tragedi Yang Memilukan

Kenapa Harus Mereka Yang Tertimbun Tanah

Tentu Ada Hikmah Yang Harus Kita Petik

Atas Nama Jiwa Mari Heningkan Cipta

Kita Mesti Bersyukur Bahwa Kita Masih Diberi Waktu

Entah Sampai Kapan Tak Ada Yang Bakal Dapat Menghitung

Hanya Atas Kasihnya Hanya Atas Kehendaknya Kita Masih Bertemu Matahari

KepAda Rumpun Di Lalang KepAda Bintang Gemintang

Kita Dapat Mencoba Meminjam Catatannya

Sampai Kapankah Gerangan

Waktu Yang Masih Tersisa

Semuanya Menggeleng Semuanya Terdiam Semuanya Menjawab Tak Mengerti

Yang Terbaik Hanyalah Segera Bersujud Mumpung Kita Masih Di Beri Waktu


DZAFFIN

Sinar Bulan Jatuh Di Arena Ini
Lelaki Menari Mengatur Langkah Hati
Perempuan Berhidung Mancung
Garis Putih Di Kening Bekas Berkerudung
Malam ini Mereka Berdandan

Malam ini Mereka Berkencan Ho
Ada Yang Menyematkan Kembang Di Sisi Telinga

Ada Yang Bercerita Panjang Mimpi Semalam

Ada Yang Diam Gelisah Kekasihnya Tak Datang
Mereka Seperti Kuda Binal
Yang Lepas Dari Terali Kandang Ho
Menampak Padang Rumput Subur Ho
Di Arena Dzaffin

Makin Malam Suasana Semakin Panas
Seorang Lelaki Mabuk Turun Menari

Perempuan Bersorak Gembira

Penabuh Gendang Pun Makin Bersemangat
Malam ini Mereka Lupakan Ho
Kesepian Di Rumah Seharian
Sayang Ketika Bulan Mulai Beranjak
Penjaga Kandang Pun Mulai Berdatangan
Memasang Mata Kejam Di Wajah Nan Keras
Pulang
Aminah
Pulanglah
Saleha Ho
Gadis-gadis Pun Pergi Meninggalkan Ho
Arena Dzaffin



CINTAKU KANDAS DI RERUMPUTAN 

aku Mulai Resah Menunggu Engkau Datang

Berpita Jingga
Sepatu Hitam

Kau Bawa Cinta Yang Kupesan Ho

aku Mulai Ragu Dengan Keberanianku

Berapa Cinta Kau Tawarkan?

Berapa Banyak Yang Kau Minta? Ha

aku Merasa Terjebak Dalam Lingkaran Membiusku

Namun Dorongan Jiwa Tak Sanggup Kutahan

Iblis Manakah Yang Merasuk

aku Memilih Cara Ini?

Mungkin Karena ku Merasa Tak Punya Apa-apa

dan Ketika Engkau Datang

aku Pejamkan Mataku

Samar Kudengar Suaramu Lembut Memanggil Namaku

Seketika Sukmaku Melambung

Kuputuskan Untuk Berlari Menghindarimu Sejauh Mungkin

Cintaku Kandas Di Rerumputan

Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du

aku Mulai Sadar Cinta Tak Mungkin Kukejar

Akan Kutunggu
Harus Kutunggu

Sampai Saatnya Giliranku

dan Ketika Engkau Datang

aku Pejamkan Mataku

Samar Kudengar Suaramu Lembut Memanggil Namaku

Seketika Sukmaku Melambung

Kuputuskan Untuk Berlari Menghindarimu Sejauh Mungkin

Cintaku Kandas Di Rerumputan

Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
SAJAK PENDEK BAGI I.R.
Kusimpan Asa Di Rerumputan
Tempat Kita Pernah Berjalin Tangan
Nafasku dan Nafasmu Saling Bertautan
Meniti Kasih Di Selembar Benang
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Kubunuh Rindu Di Sudut Ruang
Tempat Kita Pernah Mesra Berbincang
Yang Kini Tumbuh Menjadi Dendam
Kau Bakar Cinta
Kau Tikam Luka

Haruskah aku Kalah Lagi Setelah Kalah dan Kalah?
Mestikah aku Jatuh Lagi Setelah Jatuh dan Jatuh?
Atau Harus aku Gali Kubur Kita Berdua
dan Kutancapkan Tonggak Kayu Atas Kemenanganku?
Keputusannya Ada Pada Sikapmu dan Suasana Di Batinku
Tuhan
Maafkan aku Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du

Haruskah aku Kalah Lagi Setelah Kalah dan Kalah?
Mestikah aku Jatuh Lagi Setelah Jatuh dan Jatuh?
Atau Harus aku Gali Kubur Kita Berdua
dan Kutancapkan Tonggak Kayu Atas Kemenanganku?
Keputusannya Ada Pada Sikapmu dan Suasana Di Batinku
Tuhan
Maafkan aku Ho

Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du



RINDU KEHADIRAN MU 

Betapun Jauhnya aku Mengembara Tak Dapat Kulepaskan
Suaramu Berbisik Lewat Kedalaman Jiwa
Ketika Ombak Di Lautan Melambung
Memecah Keheningan
aku Rindu Kehadiranmu Meski Hanya Lewat Mimpi

Kukirimkan Untaian Kata Indah Dalam Nyanyian
Lewat Matahari
Rembulan
dan Taburan Bintang
Kauberikan Cintamu Maha Luas Bak Bentangan Samudera
Kuarungi Dengan Sujud dan Ketulusan

Betapa Pun Rindunya aku Ingin Bertemu Denganmu
Terasa Panjang Hari-hari Yang Harus Kulewati
Betapa Banyak Kanvas Kugores Lukisan Wajahmu
Namun Tak Dapat Kureka Keteduhannya

Kukirimkan Untaian Kata Indah Dalam Nyanyian
Lewat Matahari
Rembulan
dan Taburan Bintang
Kauberikan Cintamu Maha Luas Bak Bentangan Samudera
Kuarungi Dengan Sujud dan Ketulusan

Betapa Pun Rindunya aku Ingin Bertemu Denganmu
Terasa Panjang Hari-hari Yang Harus Kulewati
Betapa Banyak Kanvas Kugores Lukisan Wajahmu
Namun Tak Dapat Kureka Keteduhannya



HARI INI ENGKAU 

Lembut Suara Seruling Entah Siapa Gerangan Yang Meniup
Bak Tetes Embun Tatkala Kau Terjaga
Tak Ada Lagi Tanda Tanya Apakah Esok Bakal Jadi Milikmu

dan Sinar MataHari Merangkak Bangkit Tinggalkan Kaki Langit
Menyongsong Hari ini Yang Penuh Harapan
Berkemaslah Tinggalkan Masa Silam Yang Dibelenggu Kegelapan

Marilah Kita Bersyukur
Bersama-sama Ucap Alhamdulillah
dan Kita Peringati Setiap Kali Dengan Zikrullah
Kita Buka Langkah Baru Lembar-lembar Keindahan
Dengan Bismillah

dan Hari ini Engkau Dengan Tegar
Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Kebodohan
Kepada Terik Jalanan
Kepada Langkah Yang Termangu dan Kau Bawa
Dengan Hati Goyah



DIA LELAKI ILHAM DARI SURGA 

Dia Yang Berjalan Melintasi Malam
Adalah Dia Yang Kemarin dan Hari Ini
Akan Selalu Menjadi Ribuan Cerita
Karena Dia Telah Menempuh Semua Perjalanan
Dia Berjalan Dengan Kakinya

Dia Berjalan Dengan Tangannya

Dia Berjalan Dengan Kepalanya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan Pikirannya

Dia Jelajahi Jagat Raya Ini
Dengan Telanjang Kaki dan Tubuh Penuh Daki
Meskipun Ia Lebih Lapar Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Sakit Dari Siapapun
Ia Menempuh Lebih Jauh Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Miskin Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Nista Dari Siapapun
Tetapi Ternyata Ia Lebih Tegak Perkasa Dari Siapapun

Batu-batu Seperti Menyingkir
Sebelum Ia Datang
Sebelum Ia Lewat
Semak-semak Seperti Menguak
Sebelum Dia Injak
Sebelum Dia Menyeberang
Ia Berjalan Dengan Matanya

Ia Berjalan Dengan Perutnya

Ia Berjalan Dengan Punggungnya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan fikirannya

Gadis-gadis Selalu Menyapa
Karena Dia Tampan Meskipun Penuh Luka
Kata-katanya Tak Bisa Dimengerti
Tetapi Selalu Saja Akhirnya Terbukti
Ia Lelaki Gagah Perkasa

Ia Lelaki Ilham Dari Sorga

Ia Lelaki Yang Selalu Berkata

Bahwa Kita Pasti Akan Kembali Lagi Kepadanya
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du



CITA CITA KECIL ANAK DESA

aku Pernah Punya Cita-Cita Hidup Jadi Petani Kecil
Tinggal Di Rumah Desa Dengan Sawah Di Sekelilingku
Luas Kebunku Sehalaman Kan Kutanami Buah dan Sayuran
dan Di Kandang Belakang Rumah Kupelihara Bermacam-macam Peliharaan
aku Pasti Akan Hidup Tenang
Jauh Dari Bising Kota Yang Kering dan Kejam
aku Akan Turun Berkebun Mengerjakan Sawah Ladangku Sendiri
dan Menuai Padi Yang Kuning Bernas Dengan Istri dan Anakku
Memang Cita-Citaku Sederhana Sebab aku Terlahir Dari Desa
Istriku Harus Cantik
Lincah
dan Gesit
Tapi Ia Juga Harus Cerdik dan Pintar
Siapa Tahu Nanti aku Kan Terpilih Jadi Kepala Desa
Kan Kubangkitkan Semangat Rakyatku dan Kubangun Desaku
Desaku Pun Pasti Mengharap aku Pulang
Akupun Rindu Membasahi Bumi Dengan Keringatku
Tapi Semua itu Hanyalah Tergantung Padanya Jua
Tapi aku Merasa Bangga Setidak-tidaknya ku Punya Cita-Cita
Tapi aku Merasa Bangga Setidak-tidaknya ku Punya Cita-Cita



ADA SISA SUARA 

Ada Sisa-Sisa Suara Yang Bergema Dalam DAda
aku Tak Mendengar Apapun
Gemuruh Di Luar Pintu

Ia Terus Mengejarku
Ia Terus Menghatuiku
Mengendalikan Seluruh Gerak dan Naluriku

Ada Akal Yang Masih Bening
Ada Budi Yang Masih Jernih
Bertarung Serentak Bergumul Bola-bola Api

Ia Terus Membelenggu
Ia Ingin Melukaiku

Membalut Semua Indra Akal fikirku

Ada Yang Tak Dapat aku Lepas Meskipun Berulang aku Coba
Waktu Berputar Semakin Cepat
aku Telah Jauh Tertinggal
Ada Yang Tak Pantas aku Sandang
Setumpuk Penghargaan
Lebih Baik Kutelan Kata-kataku
Angan-anganku
Hu Hu Hu Hu Hu Hu Hu

Ada Akal Yang Masih Bening
Ada Budi Yang Masih Jernih
Bertarung Serentak Bergumul Bola-bola Api

Ia Terus Membelenggu
Ia Ingin Melukaiku

Membalut Semua Indra Akal fikirku

Ada Yang Tak Dapat aku Lepas Meskipun Berulang aku Coba
Waktu Berputar Semakin Cepat
aku Telah Jauh Tertinggal
Ada Yang Tak Pantas aku Sandang
Setumpuk Penghargaan
Lebih Baik Kutelan Kata-kataku
Angan-anganku
Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho




MENJARING MATAHARI

Kabut
Sengajakah Engkau
Mewakili Pikiranku
Pekat
Hitam Berarak
Menyelimuti Matahari
aku dan Semua Yang Ada Di Seklilingku
Merangkak Menggapai Dalam Kelam

Mendung Benarkah Pertanda Akan Segera Turun Hujan
Deras Agar Semua Basah Yang Ada Di Muka Bumi
Siramilah Juga Jiwa Kami Semua
Yang Tengah Dirundung Kegalauan

Reff Ebiet G Ade Roda Jaman Menggilas Kita
Terseret Tertatih-tatih
Sungguh Hidup Terus Diburu Berpacu Dengan Waktu

Tak Ada Yang Dapat Menolong Selain Yang Di Sana
Tak Ada Tempat Yang Membantu Selain Yang Di Sana
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan



CAHAYA HIDUPKU 

Kemarin aku Melupakanmu
Kemarin aku Tak Ingat Kamu
Namun Engkau Tersenyum

dan Kini Sampai Akhir Hidupku
ku Mohon Jgn Tinggalkan Aku
Selalu Dekat Dengamu
Engkaulah Segalanya

Rasa Sesal Tak Pernah Datang Di Awal
Ketika
Ketika Mata Rasa dan Kata Sudah Tak Berguna
Teringat Satu Masa Ketika aku Terlupa
Terlupa Akan Cinta Yg Ada Di Dalam Dada
ku Terpesona Dng Wanita Berbeda
Terpikat Dng Sinar Cahaya Berbeda
Wanita Lain Yg Belum Tentu Setia
Cahaya Yg Tidak Akan Bersinar Lama

Tidak Seperti Sinarmu Engkau Wanita Pujaan Hatiku
Malu ku Mengakui Kesalahanku Padamu
Jujur Hati ini Tak Bisa Tidur
ku Siapkan Waktu Berdua Denganmu
Saat Dimana Tak Bisa Kuganti Dng Hatiku
Cinta Yg Tlah Kau Beri Tak Dapat Terganti
Hanya Dng Untaian Kata Maaf Dari Hati Ini
Kau Cahaya Hidupku

Repeat

aku Adalah Lelaki Yg Akan Dibenci
Ketika ku Sakiti Hati Wanita Yg Mengasihi
Dia Beri Hati Kubalas Dng Dusta
Dia Beri Cinta Kubalas Dng Luka
aku Terpesona Dng Wanita Berbeda
Terpikat Dng Sinar Cahaya Berbeda
Wanita Lain Yg Belum Tentu Setia
Cahaya Yg Tidak Akan Bersinar Lama

Tidak Seperti Sinarmu Engkau Wanita Pujaan Hatiku
Malu ku Mengakui Kesalahanku Padamu
Jujur Hati ini Tak Bisa Tidur
ku Siapkan Waktu Berdua Denganmu
Saat Dimana Tak Bisa Kuganti Dng Hatiku
Cinta Yg Tlah Kau Beri Tak Dapat Terganti
Hanya Dng Untaian Kata Maaf Dari Hati Ini
Kau Cahaya Hidupku

Repeat



CAMELIA 2 

Gugusan Hari-hari
Indah Bersamamu Camelia
Bangkitkan Kembali
Rinduku Mengajakku Kesana

Inginku Berlari
Mengejar Seribu Bayangmu Camelia
Tak Peduli Kau Kuterjang
Biar Pun Harusku Tembus Padang Ilalang

Korus
Tiba-tiba Langkahku Terhenti
Sejuta Tangan Telah Menahanku
Ingin Kumaki Mereka Berkata
Tak Perlu Kau Berlari
Mengejar Mimpi Yang Tak Pasti
Hari ini Juga Mimpi
Maka Biarkan Ia Datang
Di Hatimu

Di Hatimu



MASIH ADA WAKTU 

Bila Masih Mungkin Kita Menorehkan Batin
Atas Nama Jiwa dan Hati Tulus Ikhlas
Mumpung Masih Ada Kesempatan Buat Kita
Mengumpulkan Bekal Perjalanan Abadi
Hoo
Oo
Du
Du
Du
Ouoo
Ouoo

Kita Pasti Ingat Tragedi Yang Memilukan
Kenapa Harus Mereka Yang Tertimbun Tanah
Tentu Ada Hikmah Yang Harus Kita Petik
Atas Nama Jiwa Mari Heningkan Cipta

Kita Mesti Bersyukur Bahwa Kita Masih Diberi Waktu
Entah Sampai Kapan Tak Ada Yang Bakal Dapat Menghitung
Hanya Atas Kasihnya Hanya Atas Kehendaknya Kita Masih Bertemu Matahari
KepAda Rumpun Di Lalang KepAda Bintang Gemintang

Kita Dapat Mencoba Meminjam Catatannya
Sampai Kapankah Gerangan
Waktu Yang Masih Tersisa
Semuanya Menggeleng Semuanya Terdiam Semuanya Menjawab Tak Mengerti
Yang Terbaik Hanyalah Segera Bersujud Mumpung Kita Masih Di Beri Waktu



CAMELIA I 

DIa CamelIa
PuIsI dan PelItamu
Kau Sejuk SepertI TItIk Embun MembasahI Daun Jambu
DI PInggIr KalI Yang BenIng

Sayap-saayapmu KecIl LIncah BerkepIng
SepertI Burung Camar
Terbang MencarI TIang Sampah
Tempat BerpIjak KakI Dengan PastI
MengarungI NasIbmu
MengIkutI Arus AIr BerlarI

DIa CamelIa
Engkaukah GadIs Itu
Yang Selalu HadIr Dalam MImpI-mImpI DI SetIap TIdurku
Datang Untuk HatI Yang KerIng dan SepI
Agar BersemI LagI
Hmm
BersemI LagI

KInI Datang MengIsI HIdup
Ulurkan Mesra Tanganmu
Bergetaran Rasa JIwaku
MenerIma Harum Namamu

CamelIa Oh CamelIa
CamelIa Oh CamelIa
CamelIa Oh CamelIa
camelia 2
Gugusan Hari-hari
Indah Bersamamu Camelia
Bangkitkan Kembali
Rinduku Mengajakku Kesana

Inginku Berlari
Mengejar Seribu Bayangmu Camelia
Tak Peduli Kau Kuterjang
Biar Pun Harusku Tembus Padang Ilalang

Tiba-tiba Langkahku Terhenti
Sejuta Tangan Telah Menahanku
Ingin Kumaki Mereka Berkata
Tak Perlu Kau Berlari
Mengejar Mimpi Yang Tak Pasti
Hari ini Juga Mimpi
Maka Biarkan Ia Datang
Di Hatimu
Di Hatimu

Comments :

0 comments to “ Ebit G.A.D ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!