Monday, February 22, 2010

Nasehat Untuk Sang Pemimpin Negeri


Ada seorang koki yang sangat ingin menasehati Seorang Pemimpin Negaranya yang terkenal sangat bijaksana.

Si Koki tersebut mengetahui posisi kedudukannya yang tidak mempunyai hak istimewa untuk menasehati Seorang Pemimpin Negeri, maka dia berpikir seharian penuh dengan cara dan kata-kata apa yang pantas untuk menasehati Seorang Pemimpin Negeri tersebut.

Maka dia mempunyai akal untuk memperlihatkan keahliannya dalam hal memotong daging di depan Sang Pemimpin Negeri ini.

Dengan begitu, Sang Pemimpin Negeri dapat mengetahui bahwa kokinya sangat terampil dalam memotong daging.

Beliau terheran-heran dengan keahliannya mampu memotong daging dengan sempurna sehingga masakan yang dia makan setiap hari di rasakannya enak dan pas menurut seleranya.

Sang Pemimpin tersebut terkagum-kagum oleh keahlian Si Koki dalam hal memotong seekor sapi jantan.

Ketika Koki itu menancapkan pisaunya keluar masuk tubuh sapi itu, bahu, kaki, dan lututnya ikut bergerak seirama dengan tangannya.

Pisau itu seperti menari dan bunyi pisau yang memotong kulit dan daging sapi itu membuat semacam musik.

Maka pada kesempatan ini Sang Pemimpin tersebut bertanya kepada Si Koki tersebut. ”Bagaimana kamu dapat mempunyai keahlian seperti itu?”

”Saya tertarik untuk mempelajari bagaimana sesuatu bekerja, dan tidak hanya menguasai tekniknya, Tuan, ”jawab kokinya.

”Ketika saya pertama kali memotong seekor sapi, saya tidak melihat apa-apa kecuali tubuh seekor sapi. Setelah tiga tahun, saya tidak lagi melihatnya seperti itu. Saya mencoba untuk memahami komponen dan strukturnya. Sekarang saya lebih banyak menggunakan perasaan dari pada mata saya. Pisau saya mengikuti anatomi melalui rongga-rongga dalam tubuh sapi. Saya menghindari urat dan ligamen, dan tentu saja tulang-tulang.

”Seorang Koki yang bagus harus mengasah pisaunya setiap tahun karena menggunakannya untuk menyayat. Seorang Koki yang biasa-biasa saja mengganti pisaunya setiap bulan karena menggunakannya untuk memotong. Saya telah menggunakann pisau saya selama sembilan belas tahun dan telah memotong ribuan sapi. Tetapi pisau ini masih sebagus yang baru.

”Saya mencari di antara sendi dan tulang di mana pisau tipis milikku bisa bergerak bebas. Jika saya menemukan sendi yang keras, saya akan terus memotong dengan hati-hati. Saya akan memperlambat dan menggunakan pisau dengan lembut sepanjang garis alami binatang itu. Setelah badannya terbagi-bagi dan jatuh di kaki saya seperti lumpur lembut, saya akan bernapas lega dan merasa sangat puas. Saya selalu merawat pisau saya setelah pisau itu bekerja dengan baik.”

”Hebat!” Sang Pemimpin Negeri tersadar bahwa yang diucapkan oleh Si Koki tersebut seperti sebuah nasehat kepada dirinya dan Sang Pemimpin Negeri tersebut terpesona oleh kecakapan si kokinya dalam memberikan nasehatnya. ”Kamu telah mengajari saya sesuatu tentang kehidupan.”

Comments :

0 comments to “ Nasehat Untuk Sang Pemimpin Negeri ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!