Friday, February 19, 2010

Perilaku Sombong



Perilaku sombong sangat mengakibatkan akibat buruk terhadap diri kita, dan juga dapat membuat hati kita menjadi keras, laksana sebuah batu yang takkan mau melihat kekurangan diri dan hanya bisa melihat kekurangan orang lain.

Berbeda dengan hati yang tawadhu’ sangat jelas akan terlihatnya kekurangan di dirinya sendiri sehingga dia akan berusaha lembut serta berhati-hati dalam bersikap.

Sebagai contoh dalam hal ini saya bercerita tentang seekor Singa yang senantiasa sombong oleh karena kekuatan serta kegesitana dalam berburu, sehingga sangat di takuti oleh semua binatang yang ada di hutan.

Seekor Singa hutan yang sombong tengah berjalan mengeilingi hutan dengan angkuhnya.

Ditepi hutan dia bertemu dengan Domba, lalu dia berkata dengan membentak, “Siapa yang terkuat di hutan ini?” Dengan gemetar, Domba itu menjawab, “Tentu saja Engkau, Tuan Singa.” Sang Singa pun meninggalkan Domba itu.

Kemudian dia bertemu dengan seekor Menjangan.

Dengan sombong, dia berkata, “Hai binatang lemah, siapa yang terkuat di hutan ini?” Dengan ketakutan, Menjangan menjawab, “Tidak ada yang lebih kuat darimu, Tuan Singa.”

Dengan sombongnya, dia pun meninggalkan Menjangan itu dan melompat menuju ke tengah hutan.

Maka, bertemulah dia dengan Gajah yang tinggi dan besar, ”Hai Gajah gembrot, siapakah yang paling kuat di hutan ini?” Bentak singa dengan kepongahannya.

Sang gajah tak menghiraukannya dan berniat meninggalkan sang singa, akan tetapi, singa itu menghadangnya dan kembali bertanya, ”Hai Gajah tuli, siapa yang terkuat di hutan ini? Jawab!” Tanpa ba bi bu, Sang Gajah itu menyeruduk Singa dan menghajarnya habis-habisan, lalu meninggalkannya.

Sambil terhuyung-huyung, dan dalam keadaan babak belur, Singa itu menggerutu, ”Kalau tidak tahu jawabanya, jangan marah-marah dong........”.

Nah, itu adalah hasil perbuatan sombong dari Sang Singa yang merasa bahwa dia punya taring yang besar, tajam, mampu mencabik-cabik lawannya, akan tetapi di atas langit masih ada langit.

Sang singa pun takluk di hadapan sang gajah karena gajah tahu bahwa singa itu sangat sombong, maka mudah bagi sang gajah melumpuhkan dengan cara menyuruduk dengan belalai dan juga gadingnya yang terkenal kuat.

Marilah kita ambil kesimpulan yang baik, yaitu kita sebagai orang haruslah mengerti akan keadaan di diri kita, jangan hanya karena kita bertubuh besar, kuat serta pandai kita menjadi sombong. Jadi lah seperti seekor gajah yang sederhana, tidak mau melayani seorang yang sombong, dan juga mampu memberi pelajaran kepada sang singa untuk tidak berbuat sombong lagi.

Bagaimana dengan Anda, mau di seruduk oleh Gajah ?????

Comments :

0 comments to “ Perilaku Sombong ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!