Saturday, May 1, 2010

Kayu Bakar

Iseng-iseng cari bacaan, eh tak taunya dapet majalah khusus buat anak “ADZKIA” Edisi 10 maret 2007 (nah, lama juga kan,……. 2007 aku masih kuliah semester 6).


Dalam kolom “Mutiara Hadits hal. 7” berjudul “Menangis Yang Berpahala”.


Dari ceritanya yang notabene untuk kalangan anak kecil; simple dan mudah dipahami, tapi intinya euyyyy mantafff banget,………….. silahkan baca di bawah nie,…………. (Monggo kulo aturaken miyos critanipun),………..


Dua mata yang tak akan di sentuh api neraka, yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang terjaga-jaga di saat jihad fii sabilillah.” (HR Tirmidzi).


Anak yang sering menangis pasti dijuluki cengeng. Itu jika ia menangis karena permintaannya tidak dituruti ayah, atau menangis karena sedikit terluka akibat jatuh. Menangis seperti itu memang cengeng, dan tidak berpahala.


Nah, ternyata ada menangis yang berpahala, dan bisa menghindarkan kita dari neraka, yaitu menangis karena takut kepada Allah. Takut jika Allah akan memasukkan kita ke dalam neraka.


Ada kisah yang menarik tentang hal ini.


Ada seorang anak sedang berwudhlu di sungai sambil menagis. Lalu datanglah orang yang telah lanjut usia dan menyapanya, “Mengapa kamu menangis, Nak?”


Si anak menjawab, “Saya takut dimasukkan ke dalam neraka.”


Orang tua itu berkata, ”Jangan takut, anak kecil tidak akan masuk neraka!”


Tapi sang anak tetap menangis dan berkata, ”Wahai kakek, tidakkah Anda melihat, seseorang yang ingin memasak dengan kayu bakar, bukankah ranting-ranting kecil dahulu yang dibakar, lalu baru kayu yang besar? Saya takut kalau di masukkan ke neraka lebih dahulu dari yang tua-tua.”


Mendengar alasan si anak, orang tua itupun menangis dan berkata, ”Anak kecil ini lebih takut kepada Allah dari pada diriku.”



Nah, itu ceritanya, bagaimana dengan kita, masak kalah dengan anak kecil itu, yang sudah mampu berpikir jernih akan suatu hari akhir nanti; neraka dan surga dengan perumpamaan sebatang kayu bakar untuk menanak nasi harus rantingnya dulu baru kemudian batangnya yang tua.



Comments :

2 comments to “ Kayu Bakar ”

subhNNllH,,,
Tpi btw,,,ini yang nulis anak kecil apa kakek nya hiihihihi,,,,
peace om,,!!!

faty smile said...
on 

wah yg nulis tu redakturnya,............... belom sempet kenalan ane,.............

ntar tak salamin aje ya (klo inget),.............

rufadi said...
on 

Post a Comment

Thanks for Your Comment!