Sunday, March 13, 2011

Pasca Eartquake/Tsunami Japan

Beberapa dampak pasca bencana alam di jepang yang telah banyak dipaparkan oleh beberapa media cetak online mengidentifikasikan bahwa banyak aspek yang menjadi pertimbangan misalnya di bidang ekonomi berdampak sangat besar terhadap perekonomian dari negara ini dikarenakan jepang termasuk salah satu pusat perkembangan ekonomi yang maju di dunia.

Diberbagai media online diberitakan bahwa banyak dampak yang menjadi keprihatinan tersendiri khususnya dibidang perokonomian negara tersebut sebagai contoh Japan Airlines Corp, yang mengalihkan 22 penerbangan ke bandara lain. Secara total, 27 penerbangan terkena dampak gempa, dan mempengaruhi 5.290 orang, dan Bandara Narita juga ditutup untuk inspeksi landasan pacu. Pihak Bandara membatalkan semua penerbangan dan menelantarkan 13.800 orang. Sedangkan Bandara di Sendai, kota dari 1 juta orang yang terletak di 310 kilometer utara Tokyo, dibanjiri tsunami. Haneda, bandara utama lainnya juga ditutup.


Dan Tak hanya itu, East Japan Railway Co, sebagai operator kereta api terbesar di Jepang, menghentikan layanan kereta api di daerah Tokyo bersamaan dengan operasi kereta peluru, Shinkansen. Tokyo Metro Co, operator kereta bawah tanah terbesar di ibukota, mengatakan menghentikan kereta dan memaksa penumpangnya mengantri untuk taksi.

NTT DoCoMo Inc, sebagai operator ponsel terbesar Jepang pun mengatakan, koneksi nirkabel sangat buruk di seluruh negara. Jubir Atsuko Suzuki mengatakan hal tersebut usai gempa. Gempa juga memaksa Cosmo Oil Co, untuk menutup 220 ribu barel per hari di kota Chiba, 40 kilometer (25 mil) di timur Tokyo.

Hal ini dilakukan setelah terlihat nyala api pada tangki penyimpanan fasilitas, kata Yusuke Kanada, juru bicara perusahaan. Tiga pabrik JX Nippon yang ditutup, memiliki kapasitas pengolahan gabungan sekitar 600 ribu barel sehari.

Jepang mengkonsumsi 4,42 juta barel per hari minyak pada 2010, menurut data bulanan Laporan Pasar Minyak yang dirilis 10 Februari oleh International Energy Agency. Sedangkan China menggunakan sebanyak 9,39 juta dan AS 19,25 juta.

Pemerintah Jepang pun mengeluarkan peringatan berbahaya untuk reaktor nuklirnya dan menghentikan segala aktivitas nuklir, karena masalah pada sistem pendinginnya. Setelah menyatakan situasi darurat, pemerintah menyiapkan satuan tugas khusus untuk waspada.

Pabrik Fukushima Daiichi milik Tokyo Electric Power menutup tiga reaktornya, sebab gempa menyebabkan genset diesel yang digunakan untuk mendinginkan reaktor berhenti. Tiga reaktor ini berkapasitas 2,03 juta kilowatt.

Tiga reaktor lainnya milik Tohoku Electric Power Co di Miyagi yang dekat dengan titik pusat gempa, juga otomatis menghentikan kegiatannya. Beberapa jam kemudian, perusahaan ini melaporkan adanya asap dari pabrik tempat reaktor nomor satu berada. Sementara perusahaan nuklir Areva milik Prancis, masih menantikan laporan dari Jepang.

Toyota Motor Corp., raksasa Jepang yang saat ini menjadi perusahaan otomotif terbesar di dunia, telah menghentikan produksi sebuah pabrik suku cadang dan dua pabrik perakitan mobilnya di kawasan itu, Sementara itu, Nissan Motor Co. juga menghentikan produksi empat pabriknya di lokasi bencana. Dua karyawan Honda Motor Co. dilaporkan tewas akibat tertimpa reruntuhan atap pabrik di Tochigi, utara Jepang.

Raksasa elektronik Sony Corp, salah satu eksporter terbesar di Jepang, juga terpaksa menutup enam pabriknya di seantero negara itu. Banyak pula pabrik mobil dan semikonduktor di utara Jepang yang tidak beroperasi akibat gempa dan tsunami.

Dan yang pasti semoga saja negara jepang yang sudah maju dibidang ekonomi tersebut dapat secara cepat membangun kembali perekonomian yang akhir-akhir ini terkena bencana gempa bumi serta tsunami







Comments :

0 comments to “ Pasca Eartquake/Tsunami Japan ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!