Monday, February 11, 2013

Kotak

 
Terkotak, tak bisa bergerak, memandang keluar jendela meresap kedalam lamunan semu nan lampau


"Kotak"

Terkotak ku tak bisa keluar
Kakiku terikat erat
Berlari meninggalkan, kujatuh terasa sakit kelak

Jiwa ini terasa ingin bebas
Menghirup luasnya udara alam

Jenuh pagi buta tersiap sigap
Petang lelah akan padatnya pagi

Kutengah bersandar pada kursi
Ditenemani tumpukan karya-karya tanpa tahu tuannya

Terkunci pada gemboknya rutinitas
Tanpa bergerak bebas, terlihat segala hiruk-pikuk teorema ajar
Bukan untukku namun bagi amalku
Memupuk jiwa-jiwa supaya kelak bebas lepas

Sudah tuakah kaki tuk melangkah
Merenung di pojok kursi belakang
Tanpa daya kekuatan serta keberanian jiwa menolak

Lukisan pena tangan ini yang bisa berbicara lantang nan berani
Hanya kias, terbaca, terpahami, mungkin hiasan semata

Terlamun merindu saat remaja
Bermain di tepi pantai
Mendaki sejuknya pegunungan
Berkeringat saat senja
Ditemani berbagai lantunan, bising belaka, saat petang

Ku disini
Kaki terikat
Jiwa seolah sudah terkurung

Ku ingin lepas bebas
Berteriak dan mendekap di sejuknya alam
Terlentang pada serpihan pasir pantai
Bermimpi dalam tenda pegunungan
Bangun saat senja bersama kehangatan keluarga




Comments :

2 comments to “ Kotak ”

nice puisi gan mantappp

borescope said...
on 

makasih gan,........

rufadi said...
on 

Post a Comment

Thanks for Your Comment!