Friday, January 17, 2014

Merana


Bersandar pada dinding kamar, sendiri sunyi dan kelam, tersingkir dari dunia karena kuatnya jiwa mengenggam impian



MERANA
(SOLO, 25 Nopember 2013)

O …….. jiwa yang sepi
Terkubur dalam lautan jiwa lain
Meradang merah merekah
Menyapa lembutnya jiwa sendiri
                O ………… jiwa yang tersingkir
                Mengema suara kemana-mana
Memanggil pangilan gema
Tak kunjung datang jua
O ……… jiwa
O ……… sepi
O ……… merana
                Kemana jiwa bahagia
                Kemana jiwa membagi duka
                Kemana jiwa bersandar jiwa
Semua gelap semata
Tiada guna mata membuka
Desiran hati berdebar
                Melangkah tak berarah
                Memegang tanda tak bertujuan
                Memandang pun tak tegak kepala
                Pikiran entah kemana
O ……. Kaki
O ……. Tangan
O ……. Mata
Kujejakkan kaki di pagi hari
                Sore kuangkat kembali
                Kupegang segala benda
                Berharap temukan jiwa
                Kulihat dalam keramaian
                Sepinya hati tiada arti
Bergegaslah dunia
Berputarlah tak dapat kembali
Biarlah jiwa gelap sesaat
Temukan sinar terang dihati
                Membisik pada potongan kaca
                Perpandangan pada tembok retak
                Bersandar selimut tipis
Jiwa ini sepi merana
Tak tahu kaki melangkah
Mata memandang entah kemana
Tangan mengapai jiwa tak kena

               


Comments :

0 comments to “ Merana ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!