Bersandar pada dinding kamar, sendiri sunyi dan kelam, tersingkir dari dunia karena kuatnya jiwa mengenggam impian
MERANA
(SOLO, 25 Nopember 2013)
O …….. jiwa yang sepi
Terkubur dalam lautan jiwa lain
Meradang merah merekah
Menyapa lembutnya jiwa sendiri
O
………… jiwa yang tersingkir
Mengema
suara kemana-mana
Memanggil pangilan gema
Tak kunjung datang jua
O ……… jiwa
O ……… sepi
O ……… merana
Kemana
jiwa bahagia
Kemana
jiwa membagi duka
Kemana
jiwa bersandar jiwa
Semua gelap semata
Tiada guna mata membuka
Desiran hati berdebar
Melangkah
tak berarah
Memegang
tanda tak bertujuan
Memandang
pun tak tegak kepala
Pikiran
entah kemana
O ……. Kaki
O ……. Tangan
O ……. Mata
Kujejakkan kaki di pagi
hari
Sore
kuangkat kembali
Kupegang
segala benda
Berharap
temukan jiwa
Kulihat
dalam keramaian
Sepinya
hati tiada arti
Bergegaslah dunia
Berputarlah tak dapat kembali
Biarlah jiwa gelap sesaat
Temukan sinar terang dihati
Membisik
pada potongan kaca
Perpandangan
pada tembok retak
Bersandar
selimut tipis
Jiwa ini sepi merana
Tak tahu kaki melangkah
Mata memandang entah kemana
Tangan mengapai jiwa tak kena
Comments :
0 comments to “ Merana ”
Post a Comment
Thanks for Your Comment!