Tuesday, November 24, 2009

Katon Bagaskara



DI RELUNG KAMARKU
Di Relung Relung Kamarku
Kulihat Kau Tersenyum
Berangkaian Kata Rindu
Puisiku Untukmu

Kasih Adakah Waktu Tersisa
Untuk Dapat Saling Bicara
Tentang Kembang Mawar Kita
Yang Berwarna Jingga

Kini Dia Mekar Kelopaknya
Sayang Tersia Sia
Walau Setia Di Dalam Makna

Tidakkah Kau Tahu
Kuselalu Mencari Waktu


KETIKA KUPULANG
Berkaca Diatas Air
Kali Kecil Nan Mengalir
Bias Wajahku Temaram
Latar Pohonan Memuram

Ketika Kupulang
Yang Kudapat Getir Menikam

Kemana Hutanku Hilang Semak Perdu Merintih
Sribu Hujanpun Tak Mampu
Bawa Hijau Padaku
Kemana Kicauku Terbang
Dahan Ranting Bersedih
Udara Tak Lagi Ramah
Panas Menyiksa Bumi
Apa Yang Tengah Terjadi?
Alamku Diambang Musnah

Sudi Bantu Aku
Mewujudkan Rimbaku Dahulu
Bahu-membahu
Kita Kan Gapai Impian

Hutanku Hadir Kembali
Semak Perdu Bersemi
Ribu Hujanpun Menyatu
Bawa Hijau Padaku
Kicau Burung Menemani
Dahan Ranting Berseri
Udara Segar Memadu
Menyejukkan Jiwaku


KAU TLAH WARNAI HIDUPKU
Lembar Hidup Yang Dulu Muram
Kini Bersinar
dan Menampak Maknanya
Lepas Sudah Kesendirian
Selama Ini
Kuterjerat Sepi

Menyusun Hariku
Berulang dan Sama
Melukis Kelabu
Tanpa Jiwa

Tiba-tiba ku Terkesima
Seorang Dara
Menjentikkan Jarinya
Sekejap Semua Berubah
Mengagumkandi Depan Mata
Kau Tlah Warnai Hidupku

Kau Tuntun aku Tuk Sadari
Melihat Hidup Dalam Satu
Harmoni

Kasihmu Tulus Memberi
Sisi Di Hati
Yang Terdera Sepi


DEMI CINTAKU
Sengaja aku Bernyanyi

Untuk Dirimu

Sengaja Kutulis Lagu

Biar Lepas Rasa Rinduku

#

aku Ingin Kau Selalu

Ingat Diriku
Di Sepanjang Waktumu

aku Ingin Kau Selalu Menemaniku

Walau Apa Pun Terjadi

aku Ingin Kau Selalu

Ada Di Hati

Sampai Akhir Nanti

Sengaja aku Bernyanyi

Untuk Dirimu

Sejuta Nada Tercipta

Demi Cinta
Demi Cintaku

Bridge

Alunan Simphoni

Menghias Indah Mimpiku

Semoga Cinta Abadi


KADANG
Kadang Ingin Engkau Di Sini
Tuk Duduk Menemani
Bicarakan Kisahmu Seharikadang Ingin aku Ikuti
Ke Mana Engkau Pergi
dan Memandang Senyummu Berserikini aku Sadari
Kau Begitu Berarti
Isi Ruang Hidupku
Penuh Cinta Bertabur Rindu
Merindukadang Ingin Jumpa Dirimu
Di Setiap Mimpiku
Bersama Berdua Menyatukadang Ingin Dengar Suaramu
Menyanyikan Lagu
Yang Hanya Kucipta Untukmujatuh Cinta Padamu
TerKadang Kepayangkan Jiwakukadang Ingin Kau Duduk Menemani
Kadang Ingin Ikuti Engkau Pergi
Kadang Ingin Jumpa Di Setiap Mimpi
Kadang Ingin Dengar Kau Bernyanyi


DINDA DIMANA
Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitarku
Ngelangutkan Jiwa

Melangkah Dari Bayangan
Kala aku Pulang
Terkenang Kisah Kita Bersama

Mengingat Jalan Yang Panjang
Pernah Kita Tempuh
Namun Badai Memisahkan

Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitarku
Ngelangutkan Jiwa

Berkhayal Tentang Dirimu
Telahkah Berubah
Sekian Waktu Jauh Dariku

Mereka-reka Rencana
Apa Kan Kita Buat
Bila Ada Perjumpaan

Dinda Di Manakah Kau Berada
Biar Kita Isi Malam
Menangis Tertawa
dan Sampaikan Kepada Langit dan Bintang
Sebentuk Cinta Yang Ada Kan Tetap Terjaga
Denting Dawai-Dawai Gitarku Memanggil
Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitarku
Ngelangutkan Jiwa
Duhai,….
Dinda Di Manakah Kau Berada
Rindu aku Ingin Jumpa
Meski Lewat Nada
Kau Dengarkan Segenap Rasa Tertumpah
Mengalun Dalam Gitarku
Ngelangutkan Jiwa

Dinda Dimana,…….


CINTA PUTIH
Mari Kita Jaga Sebentuk Cinta Putih Yang Telah Terbina
Sepenuhnya Terjalin Pengertian Antara Engkau dan Aku
Masihlah Panjang Jalan Hidup Mesti Ditempuh
Smoga Tak Lekang Oleh Waktu

Cukup Bagiku Hadirmu
Membawa Cinta Selalu
Lewat Warna Sikap Kasihku
Kau Ungkap Tlah Terjawab

Jika Kau Bertanya Sejauh Mana Cinta Membuat Bahagia
Sepenuhnya Trimalah Apa Adanya Dua Beda Menyatu
Saling Mengisi Tanpa Pernah Mengekang Diri
Jadikan Percaya Yang Utama



MALAM-MALAM PANJANG
Di Saat Kumulai Menyadari
Lebih Baik Tuk Hidup Sendiri
Pintu Yang Terkunci Sekian Lama
Tak Akan Pernah Ingin Kubuka

Sekejap Kau Datang dan Mengetuknya
Memaksa aku Sekilas Memandang
Sejak itu Sekilas Parasmu
Tak Mampu Terhapus Di Benakku

Malam-malam Panjang
Berlalu Dalam Gundah
Merenungi Diri Ini
Adakah Kau Peri
Mengajak aku Terbang Ke Impian Bahagia?

Kuingin Kau Tahu dan Pahami
Tak Mudah Bagiku Tuk Berubah
Dari Sikap Ragu dan Tak Percaya
Kisah Kita Kan Usir Semua

Bagaimana Dapat aku Jelaskan
Perasaan Padamu Semakin Dalam
Biar Terhanyut Kunikmati
Mohon Cintaku Jangan Berakhir

Malam-malam Panjang
Kita Rajut Bersama
Pengertian dan Harapan
Dua Pasang Mata Dibenam Kemesraan
Sinar Bulan Menentramkan



DAUN GUGUR
Daun Gugur
Terbayang dan Melayang
Jiwa Haru
Terbayang Seorang
Berkejaran Kenangan Berkesan
Airmata dan Suka
Hadir Merebut Makna
Daun Gugur
Terbang dan Melayang

Mendesau Angin Gulana

Masih Ingin Hati Tetap Bersama
Bercanda Tawa Menggema
Merajut Mimpi dan Rasa
Kini Saat Itu Sirna
Daun Gugur
Melayang dan Hilang
Jiwa Haru Mengenang Seorang



BILA KAU ADA WAKTU
Korus
Bila Kau Ada Waktu
Tinjaulah Batinku
Gelisah dan Bermimpi Untuk Mu
Kerap Mengusik Kalbu
Setiap Senyummu
Melambungkan Asaku Merindu

Hari Hari Berlalu Terselimut Di Ragu
Mengundang Tanya Kau dan Aku
Saat Kita Bersama
Seolah Telah Terbaca
Dua Hati Bersisiran
Namun Tak Berpadu Nian

Korus

Rangkai Sikap Yang Samar
Lidah Kelu Bergetar
Pesonamu Menyuluh Daku
Ingin Menyusun Kata
Iebih Dari Biasa
Di Mabuk Kabut Renjana
Kepayang ku Tak Berdaya


KUPINTA KEMBALI
Apakah Karena Mendung Tak Jadi Hujan
Apakah Karena Surya Bersinar Enggan
Sejak Meninggalkanmu
Resah aku Tak Tentu

Hancur Hatiku Ingat Dirimu
Tak Pernah Terganti Sampai Kini
Galau Jiwaku Kehilanganmu
Sudikah Mengerti Tuk Kembali

ku Harap Langit Biru Seusai Badai
Maafkanlah Salahku Telah Menyakitimu
Hancur Hatiku Ingat Dirimu
Tak Pernah Terganti Sampai Kini

Galau Jiwaku Kehilanganmu
Sudikah Mengerti Tuk Kembali
Berbagai Kenangan Sekian Waktu Telah Tersimpan
Mengalir Bersama Haru Dahaga Kenang Cinta…

Hancur Hatiku Ingat Dirimu
Tak Pernah Terganti Sampai Kini
Galau Jiwaku Kehilanganmu
Sudikah Mengerti Tuk Kembali


KETIKA KU PULANG
Berkaca Diatas Air
Kali Kecil Nan Mengalir
Bias Wajahku Temaram
Latar Pohonan Memuram
#
Ketika Kupulang
Yang Kudapat Getir Menikam
Chorus Katon Bagaskara 1
Kemana Hutanku
Hilang Semak Perdu Merintih
Sribu Hujanpun Tak Mampu
Bawa Hijau Padaku
Kemana Kicauku Terbang
Dahan Ranting Bersedih
Udara Tak Lagi Ramah
Panas Menyiksa Bumi
Apa Yang Tengah Terjadi?
Alamku Diambang Musnah
Back To #
nBridge
Sudi Bantu Aku
Mewujudkan Rimbaku Dahulu
Bahu-Membahu
Kita Kan Gapai Impian

Chorus Ketika Ku Pulang 2
Hutanku Hadir Kembali
Semak Dan Perdu Bersemi
Ribu Hujanpun Menyatu
Bawa Hijau Padaku
Kicau Burung Menemani
Dahan Dan Ranting Berseri
Udara Segar Memadu
Menyejukkan Jiwaku
NEGERI DI AWAN
C Am Dm G
Di Bayang Wajahmu
C Am f G
Kutemukan Kasih dan Hidup
f G Am f
Yang Lama Lelah aku Cari
Dm G C Cbb A Dm G
Di Masa Lalu

C Am Dm G
Kau Datang Padaku
C Am f G
Kau Tawarkan Hati Nan Lugu
f G Am f
Selalu Mencoba Mengerti
Dm G C
Hasrat Dalam Diri

fm Bb Eb Cm
Kau Mainkan Untukku
fm Bb
Sebuah Lagu
Eb
Tentang Negeri Di Awan
Ebm Ab C C7 f
Dimana Kedamaian MenjaDi Istananya
Gm Am Dm
dan Kini Tengah Kau Bawa
Am Bb Eb Dm G
aku Menuju Kesana Oh Hoo

C Am Dm G
Ternyata Hatimu
C Am f G
Penuh Dengan Bahasa Kasih
f G Am f
Yang Terungkapkan Dengan Pasti
Dm G C
Dalam Suka dan SeDih



AKU DAN RENJANA
Hujan Basah Diluar Sana
Termanggu Aku Dalam Renjana
Oh
Semoga Reda ‘kan Menjelang

Terbilang Dua Musim Lalu
Sejak Kau Berpaling Dan Melangkah
Tutup Kisah Asmara Terluka
Perih Seharusnya Rindu Sebenarnya
Uuh

Dingin Menerkam Teras Jiwa
Lengang Biliknya Oleh Gulana
Sendirian Meragu
Oh Kasih

Andai Kita Mampu Bertahan
Dengan Mengerti Tanpa Alasan Semua Ini
Takkan Terjadi Dan Kini Sesalku Meraja
Bayanganmu Menggoda Terciptalah Doa

Meski Tlah Jauh
Engkau Mencoba Meninggalkanku
Kuyakin Satu Hari Anganku Akan Terbukti
Cinta Yang Dulu Bawa Hatimu Untuk Kembali
Kutunggu Sampai Nanti CintAku Akan Tetap Selalu Abadi

Masih Tersisa Kesempatan Harap Jangan Hanya
Impian Mari Bukalah Lembaran Baru Yang
Penuh Dengan Cinta



APA ADANYA
Sudahkah Usai Pengertian Yang Kau Beri?
Kini Hatiku Tak Sdikitpun Kau Pahami

Senja Murung Setiap Hari
Hujan Deras Tak Berhenti
Tanpa Disadari
Kita Runtuhkan Harmoni
Saling Menyakiti

Chorus
Sbaiknya Hatimu Trima Diriku Apa Adanya
Setulus Nurani Kita Jalani Hubungan Ini

Jiwa Terbentuk
Oleh Hidup Di Sekitar
Engkau dan Aku
Ada Beda
itu Wajar

Setiap Mata Hati
Punya Pandangan Sendiri
Asal Kau Mengerti
Kita Paduan Terbaik
Yang Pernah Terjadi



SELEMBUT AWAN
Cinta Selembut Awan
Masih Tersimpan Di Hati
Pesonamu MenAwan
ku Dilanda Sepi
Mengapa Hanya Padamu
Tercurah Seluruh Rasa
Hadir Di Setiap Nafasku
Bayangmu Menyapa

Meskipun ku Tahu Dirimu Kini
Tiada Lagi Sendiri
Namun ku Tak Rela Melepas Segala Mimpi
Oh Mengapa Hanya Dirimu
Yang Mampu Mengisi Hampa Sanubari?
Kini ku Mengerti
Cintaku Hanya Lamunan
Kisah Kita Berakhir
Menjadi Kenangan


DARA
Dara

Deru Hati Untukmu Menggelora
Oh Dara
Daku Menggeletar Tak Biasa

Bulan Penuh Terang
Bintang Pun Cemerlang
Sejak Daku Terhanyut Kepadamu
Larik Di Puisi
Tersusun Tuk Memujamu
Dengar Nada Syahdu Seluruh Kalbu

Dara

Deru Hati Untukmu Menggelora
Oh Dara
Daku Menggeletar Tak Seperti biasa



NEGERI DI AWAN
Di Bayang Wajahmu
Kutemukan Kasih dan Hidup
Yang Lama Lelah aku Cari
Dimasa Lalu

Kau Datang Padaku
Kau Tawarkan Hati Nan Lugu
Selalu Mencoba Mengerti
Hasrat Dalam Diri

Kau Mainkan Untukku
Sebuah Lagu Tentang Negeri Di Awan
Dimana Kedamaian MenjaDi Istananya
dan Kini Tengah Kaubawa
aku Menuju Kesana

Ternyata Hatimu
Penuh Dengan Bahasa Kasih
Yang Terungkapkan Dengan Pasti
Dalam Suka dan SeDih
DEASY
Dirimu Merajai Anganku
Kemana Kupergi Terlintas Bayanganmu
Sesaat Kucoba Untuk Tenang
Semakin Terasa aku Tergila-gila

Kan Kukejar dan Kukejar
Kemanapun Rasa itu Pergi
Takkan Pernah Kulepas

Deasy Padamu Kasih Kuserahkan Cintaku
Deasy Untukmu Sayang Kuberikan Hidupku
Deasy Akupun Slalu Ada Disini Untukmu

Kucumbu Indah Wangi Tubuhmu
Didalam Lembutnya Sentuhan Jemarimu
Nafasmu Menyengat Urat Nadiku
Yang Tersesat Diharumnya Rambutmu

Eratkan Peluk Sayang Ditubuhku
Rasakan Manisnya Setia ini Jalani Hidup Kita
Lintasi Badai Didepan Bersama Diriku

Bahagia Kan Datang Menjelang
Sirami Kita Berdua
Nikmati Cintaku Slalu Membara
Peluk Aku
Cium Aku
Cumbu Aku

Dipuncak Gairahku


PASANGAN JIWA
Kadangkala aku Bertanya Di Mana Cinta Berada
Tersembunyi Tiada Kunjung Menghampiri
Dua Angsa Memadu Rindu Di Danau Biru Bercumbu
Pagut Sepi ku Di Sini Letih Hati

Begitu Jauh Waktu Kutempuh
Sendiri Mengayun Biduk Kecil
Hampa Berlayar
Akankah Berlabuh
Hanya Diam Menjawab Kerisauan

Kadangkala aku Berkhayal Seorang Di Ujung Sana
Juga Tengah Menanti Tiba Saatnya

Begitu Ingin Berbagi Batin
Mengarungi Hari Yang Berwarna
Di Mana Dia Pasangan Jiwaku
ku Mengejar Bayangan

Begitu Jauh Waktu Kutempuh
Sendiri Mengayun Biduk Kecil
Hampa Berlayar
Akankah Berlabuh
Hanya Diam Menjawab Kerisauan

aku Berkhayal Oh

Begitu Ingin Berbagi Batin
Mengarungi Hari Yang Berwarna
Di Mana Dia Pasangan Jiwaku
ku Mengejar Bayangan
Kian Menghilang

Biduk Kecil Hampa Berlayar
Akankah Berlabuh
Hanya Diam Menjawab Kerisauan
Oh



HARMONI MENYENTUH
Kudapati Diri
Dalam Keterpanaan
Satu Harmoni Menyentuh

Bulan Yang Temani
Surya Tinggalkan Hari
Pagi dan Malam Terjadi

Pada Ramah Sapa Derai Hujan
Tunas Bertumbuhan
Sehabis Panas Melanda
Tanpa Kasihan

Di Sana Sejenak Terbawa
Kumerenungi Makna
Hidup Yang Mengalir Ke Muara
Pasang dan Surutnya Seolah Tlah menjadi bagian alami



USAH KAU LARA SENDIRI
Kulihat Mendung Menghalangi Pancaran Wajahmu
Tak Terbiasa Kudapati Terdiam Mendura
Apa Gerangan Bergemuruh Di Ruang Benakmu
Sekilas Galau Mata Ingin Berbagi Cerita

Kudatang Sahabat Bagi Jiwa Saat Bathin Merintih
Usah Kau Lara Sendiri Masih Ada Asa Tersisa

Letakkanlah Tanganmu Di Atas Bahuku
Biar Terbagi Beban itu dan Tegar Dirimu
Di Depan Samar Cahya Kecil Tuk Memandu
Tak Hilang Arah Kita Berjalan Menghadapinya

Sekali Sempat Kau Mengeluh Kuatkah Bertahan
Satu Persatu Jalinan Kawan Berajak Menjauh
Kudatang Sahabat Bagi Jiwa Saat Bathin Merintih
Usah Kau Lara Sendiri Masih Ada Asa Tersisa

Tak Hilang Arah Kita Berjalan Menghadapinya
Usah Kau Simpan Lara Sendiri



GELISAH
Lelah Hati ini Lelah Karena Dia

Satu Dua Hari Tak Kujumpa Jua

Rasa Setahun Sudah Kita Berpisah

Rindunya

Gelisah

Yaa Tuhan Sampaikanlah Doa Hamba
Ooo

Sampaikan

Diri ini Tak Kuasa Tanpa Dikau

Kususunkan Jari ini Pada Mu

#

Ooo
Betapapun Resah Hati Hamba Ini

Tak Seresah Dikau Ada Disampingku

Ingin Hati Jumpa Dalam Mimpi

Mesranya

Yaa Tuhan
Jadikanlah Khayal Ini
Oo Jadikan

Tiada Dua Cinta Ini
Tiada Jua

Kupujalah Dikau Kasih
Oo Kasih

Reff Katon Bagaskara :

Menari




SAMPAI KAPAN
Masih Saja Angkuh Lagak Lakumu
Lewat Didepanku Seolah ku Tak Disitu
Rangkaian Mawar Merah ini Untukmu
Berikan Sedikit Senyum Penawar Rindu

Betapa Kujaga Penampilanku
Setidaknya Mampu Menarik Simpatimu
dan Bicara Keras Hal Hal Yang Lucu
Kau Tetap Tak Acuh Hilang Meninggalkanku

Sampai Kapan Ku
Tak Tahu Untuk Meraih Hatimu Begitu Menyita Waktu

Semua Cara aku Coba Menaklukkannya
Ya
Nona Hingga Hilang Akalku
Sampai Kapan ku Tak Tahu Untuk Menggapai
Cintamu Terlalu Lama Menunggu

Masih Saja Ayu Paras Wajahmu
Meski Tak Sebanding Dengan Garis Pribadimu
Masih Saja Lugu Gaya Sikapku
Sementara Kau Seolah Tak Perduli Pada Apa Yang Kulakukan Selama Ini

Izinkan Swaramu Barang Sedikit Terucap
Merdu Memanggil Namaku
Woo Woo
Dengarlah Degupan Jantung Berpacu
Menunggu Datang Cintamu Berlabuh
Oh Tuhan Tolong Aku




LUAR BIASA
Melihat Hadirmu
Bawa Keagungan Seorang Ratu
Menghirup Harummu
Saratkan Udara Dengan Narwastu
Jingkat Dilangkahmu
Mainkan Ketukan Sebuah Lagu
Lagu Khayalan Insan Jatuh Cinta
Segala Dirasa Menjelma Istimewa

Yang Kupandang
Yang Membayang
Dari Dirimu OhLuar Biasa
Yang Kudengar
Yang Terpancar
Dari Batinmu
Sungguh Mempesona
Hanya Kau dan aku Yang Merasakannya Hangatnya Asmara
Kibasan Gaunmu
Menebarkan Bintang Sejuta Makna
Bergetar Jiwaku
Seakan Dunia Milik Berdua
Terlena Dibuai Hangat Asmara
Segala Dirasa Menjelma Istimewa

Sepintas Kaki Tak Berpijak
Kenyataan Yang Ada Terlupa
Akan Tiba Jua
Saat Yang Berbeda
Namun Kini Biar Kunikmati Saja




RUANG HAMPA
Menatap Rinai Titik Hujan
Yang Luruh Ke Bumi
Melepas Nafas Panjang
Dinginnya Hawa Terasa
aku Masih Saja
Tercenung Dalam Gulana
Separuh Jiwaku
Seolah Menghilang
Berkali Musim Berganti
Tlah Kulewati Sendiri
Sampai Saatnya Tiba
Kuingin Melepaskan Luka Aha

Ada Ruang Hampa Di Hati
Mengharap Terisi
Ternyata Aha
Seorang Lelaki Tegarpun Tak Kuasa
Bertahan Menanggung Sepi

Menatap Cakrawala
Haru Kulihat Pelangi
Seusai Badai
Semoga Angin Lembut Membelai
Pikiran Melayang
Betapa Kini Kubutuh
Wanita Setia Yang Berlindung Di Dada
Memberi Setangkup Kasih
Mengaliri Urat Darahku
Sampai Dunia Berakhir
Tak Sekalipun Dia Berpaling

Hasratku
Semua Lembaran Kelabu
Kan Segera Digurat Warna Aha
Digurat Rasa Aha
Ingin Melepaskan Luka
Kurasa




TIDURLAH TIDUR
Ohhdi Kedalaman Tidurmu
Kau Tersenyum Lugu
Hmmmendekap Damai dan Tak Berdosa

Kubelai Gelombang Rambutmu
Menitipkan Kasih Sayang
Semoga Berlimpah Ruah Bahagia
Kita Reguk Bersama

Tidurlah Tidur Bidadari Kecilku
Setelah Lelah Kau Bermain
Mimpikan Dirimu Dalam Istana
Menari Lincah dan Bernyanyi Merdu Penuh Suka

dan Kukecup Lembut Keningmu
Rasa Haru Luluh Jua
Jangan Dulu Terjaga Sampai Pagi Tiba
Menjemput Hari

Tidurlah Tidur Bintang Kesayanganku
Bersinar Menerangi Sukma
Engkaulah Juga Yang Jadi Alasan
Hingga Kupacu Semangat Hidup Menyimpan Harapan

Kelak Satu Saat Nanti Kau Beranjak Dewasa
Pilihlah Jalan Lurus Nan Murni Tempatmu Melangkah
Menuju Cita Mengenggam Asa
Kau Tentukan Warna Tuk Hidupmu
Sejak Dari Mula Lebih Baik Kau Jaga Langkah
Berbekal Waspada




SELASIH
Selasih
Kau Bunga Hatiku
Selasih
Kau Harumkan Jiwaku
Kini dan Selalu

Selasihtrimalah Puisi
Selasih Dari Hati Ini

Cinta Yang Kau Beri
Laksana Kasih Surya Pada Dunia
Hangat dan Menyingkap Tirai Kabut
Menghantar Pagi
Tuk Segarkan Daku

Selasihsampaikan Salamku
Selasihpada Manis Jiwamu



SI MUDA
Si Muda Tengah Kebingungan
Mencari Identitas Pilihan
Segala Cara Dia Telah Coba
Demi Unjuk Kemampuannya

Raung Motor Menderum
Si Muda Melaju Terus
Tanjakan dan Tikungan Jadi Teman Sejalan
Si Muda Menghela Nafasnya Ketika EmoSi Melanda

Genggaman Gas Di Tangan Tiada Kunjung Pelan
Menempuh Jarak Panjang Tanpa Jelas Tujuan

Mengapa Hidup Selalu Bercanda
Dengan Maut Semata Harus Sia Sia
Sedangkan Masa Depan Terbentang
Tak Perlu Kau Tergesa
Kan Teraih Juga



SEKETIKA
Uhh Tak Kau Dengarkah Irama Jantungku
Syubidudadidudiduda
Senandung Lagu Yang Belu Kau Tau

Semua itu Cetusan Sanubari
Setelah Sekian Lama Memendam Hari
Tak Kusadari Mesti Tergali Kembali
Kenangan Denganmu

Uhhkulihat Binar Di Bola Matamu
Sepintas Cukup Bercerita
Tentang Riuhnya Gejolak Rindumu
Di Saat Kesenjangan Hubungan Kita
Ternyata Sang Waktu Memaksa Berjumpa
Tapi Mengapa Hanya Nostalgia Yang Ada
Mengurung Benakkukuharu

Seketika Kumerindu
Kurindukan Bayangmu
Mengusik Lagi Tidurku
Seiring Senyumanmu
Karna Kuyakin Kaupun Rindu
Biar Kurajut Malam Nanti Tuk Memimpikanmu
Lalu Kubawa Batin Ke Hari-hari Berlalu

Uhhjika Dulu Kita Coba Mengerti
Mestinya Tak Perlu Terjadi
Segala Pertikaian Melanda Hari
Tetapi Jauh Di Lubuk Batin Ini
Ternyata Asa Tetap Panas Menyala
Kuberanikan Diri Kini Tuk Bertanya
Sudikah Dikau Kembali Bersatu




WAJAH TERSENYUM
Wajah Tersenyum
Dari Dasar Batin Terdalam
Menggenang Haru
Karena Saatnyapun Tiba
Kusematkan Tanda Kasih Dijarimu
Sayangku
Engkau Jadi Milikku

Angin Menerpa
Kabut Putih Sebersih Jiwa
Daun Mendesah
Prana Dihela Suasana
dan Perlahan Kukecup Lembut Bibirmu
Bisik Kata
Setia Slamanya
Sayang Engkau Milikku

Jalan Panjang Di Muka
Kadang Berliku dan Curam
Genggam Tangan Bersama
Kan Kita Lalui

Bau Rumputan
Menghantar Pagi Hening Tenang
Tersunting Sudah
Dua Hati Dalam Buaian
Smoga Kian Bersemi Tersemat Waktu
Slalu aku Mendamba Dirimu




LARA HATI
Yang Tersisa
Hanya Gambarmu
Di Meja Kamarku
Diiringi Dua Puisi
Tentang Lara Hati

Engkau Adalah
Yang Terindah
Sepanjang Hidupku
Luka Meruah
Semua Telah Berlalu
Yang Tersisa
Rinai Tawa Mu
Di Sudut Benak Ku
Seperti Kau
Masih Di Sini
Larut Di Pelukku

Prahara Menerjang
Kekasihku Terhanyut
Menghilang
ku Semaikan Duka
Kau Tak Pernah Kembali

Oh Angin Malam
Bawa Laguku
Ungkapan Rindu Menggebu
ku Masih Tetap Bertahan
Kerna Kenangan

Yang Tertinggal
Hanya Gambarmu
Di Meja Kamarku
Ditemani Dua Puisi
Tentang Lara Hati

Engkau Adalah
Yang Terindah
Sepanjang Hidupku
Luka Meruah
Semua Telah Berlalu




DUA SEJOLI
Usap Air Matamu
Yang Menetes Di Pipimu
ku Pastikan Semuanya
Akan Baik-baik Saja

Bila Kau Terus Pandangi
Langit Tinggi Di Angkasa
Tak Kan Ada Habisnya
Sgala Hasrat Di Dunia

Hawa Tercipta Di Dunia
Untuk Menemani Sang Adam
Begitu Juga Dirimu
Tercipta Tuk Temani Aku

Renungkan Sejenak
Arti Hadirku Di Sini
Jangan Pernah Ingkari
Dirimu Adalah Wanita

Harusnya Dirimu Menjadi
Perhiasan Sangkar Maduku
Walaupun Kadang Diriku
Bertekuk Lutut Di Hadapanmu

Bukalah Pintu Jiwamu
Dengar Bisikan Sanubari
Semua Adalah Isyarat
Isyarat Dari Sang Pencipta


Comments :

0 comments to “ Katon Bagaskara ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!