Monday, March 15, 2010

Nikmatnya Merokok, Tapi Bagiku Sakit

Bagi sebagian orang rokok adalah nikmat, sebegitu nikmatnya sampai ada yang merasa ketagihan ngak kuat walau sehari meninggalkan kegiatan merokok.

Banyak kalangan menganggap bahwa rokok adalah simbol kebebasan dan juga symbol pertemanan.

Bebas membuang asap serta bebas/terlepas dari masalah (pelampiasan/obat penenang oleh kandungan nikotin), dan juga sebagai simbol pertemanan, yaitu diantara kaum perokok terjadi saling memberi dan menerima (take and give) yang baik menyilahkan untuk mengambil serta saling terbukannya mereka satu sama lain.

Tentu saja tidak demikian dengan aku, dulu waktu SMA aku ngak begitu merasa asap rokok itu mengganggu (perokok pasif), entah kenapa pada waktu kuliah semester 2 aku merasakan ngak enak menghirup rokok (pasif), kok serak ditenggorokan, trus batuk-batuk, lalu kucari permasalahannya, ada apa dengan diriku pada asap rokok tersebut, heran juga !!!.

Maka kudatangilah Dokter Kampusku, lumayan masih acara gratisan fasilitas kampus “berobat gratis”, dan tak terduga aku di fonis bahwa aku “alergi asap rokok”, wah masak ada alergi begituan pikirku dulu itu, namun aku berpikir beberapa hari, setiap ada yang merokok di sekitarku dan aku menghirup udara rokok tersebut kok malah tambah parah batuk seminggu rada pusing trus enggap juga, ahhh kuterima saat itu bahwa aku itu penderita “alergi asap rokok”.

Ada sisi positif juga sisi negatifnya, positifnya adalah aku ngak bakalan yang namanya merokok nyium baunya tembakau aja udah batuk, sisi negatifnya, apa bila pulang kampung deket dengan Pak Sopir tentu bakalan pusing dah seharian dalam bis, mau tutup hidung dikira “cowok lebay” yang ada ya cuma menghindar, maaf Pak Sopir rokok bagimu untuk menghindari rasa kantuk Anda, tapi bagiku adalah sakit.

Ada pengalaman yang tak terlupakan dari aktifitas kampus masih dalam tema “rokok”, pernah suatu ketika pas kumpul-kumpul mau rapat organisasi di salah satu Pencak Silat yang ada di Universitas, pada waktu itu rokok selalu hilang (aku buang !!!) dan aku pun marah-marah kalau ada yang merokok dalam ruangan dengan alasan ada wanita didalam ngak boleh merokok, tapi apes banget ada salah satu temenku tu, mungkin karena kesal/dendam atas aksi NO SMOKING-ku merencanakan suatu aksi brutal ya itu tak lain semua teman-teman meganggin aku trus disemburkanlah asap rokok diwajahku, alhasil 2 minggu aku sakit batuk-batuk parahnya lagi sampai radang tenggorokan (batuk kering), lalu teman-teman tersebut mulai tahu kalau aku tu sebenarnya “alergi asap rokok” dikira aku tu bohong, bagiku ya tak apa-apa aku masih muda kedudukanku belum seberapa awas kalau udah jadi “Pelatih” diorganisasi tersebut aku hukum, berhasil juga aku jadi pelatih Pencak Silat, lalu atas perintahku aku gunakan pengaruhku untuk memberi sangsi yang kejam bagi atlet yang merokok yaitu Push Up mpe 100 kali kalau merokok. Puas pikirku !!!.


Maaf bagi perokok sejati, photo Anda saya Posting.



NB: Maaf buat para Produsen/Distributor/Konsumen/Pabrik/Karyawan rokok bukan bagiku mencela pekerjaan Anda, tapi sedikit share atas "permasalahanku" tentang "alergi asap rokok"


Comments :

1

Setuju banggeeet... rokok no way !

ROHSNA ROLAYS said...
on 

Post a Comment

Thanks for Your Comment!