Thursday, March 3, 2011

Sesak Dada ini




Sekarang aku merasakan sesaknya dada ini, karena perasaan yang telah tertinggal pada tempo dulu.

Begitu sesaknya hingga sulit untukku merasakan senyuman barang sebentar yang ada hanya lamunan.

Yang aku takutkan sekarang adalah ketika waktu malam tiba dengan harapan bisa merebahkan tubuh ini tuk memejamkan mata, namun kenangan-kenangan itu selalu ada, terkenang tidak kunjung hilang, walau sudah niat hati untuk melupakan semua, tidak dapat kulakukan tidurku yang nyenyak ini.


Kupanjatkan do'a untuk kebahagiaanmu, serta berjanji tidak akan lagi menganggu kehidupan yang akan kau jalani kelak, karena sifat-sifatku sering menjahili, karena kesepian diri, yang sebenarnya.

Sesak di diri ini kambuh lagi setelah sekian lama sudah tidak kambuh lagi, walaupun sudah kumencoba mengasingkan diri dan cukup mampu bertahan di tanah yang sesungguhnya asing bagiku, dengan berbagai alasan untuk tetap tinggal dengan harapan esokkan ada hari terang atau cahaya terang menghampiriku.

Kukuatkan hati selama ini walau seringkali tidak mampu untuk selalu berdiri di sebuah tongkat yang lama sudah rapuh karena tidak bisa hati ini menjaga dan selalu menggangui hingga rapuh menjadi sebuah keadaan.

Berharap dengan ini aku kan menjalani kehidupan yang normal lagi setelah melihat, merasakan bahwa tersengat aliran hati ini terasa begitu sakit yang memuncak.

Aku tidak mau lagi mengambil lampiasan rasa lagi karena takutku melukai yang lain, yang ada sekarang hanya menjernihkan pikiran, perasaan, serta hati yang sudah terkoyak dengan menahan sendiri akibat kesombonganku yang lama ini selalu berpikir sendiri tanpa mau berbagi perasaan serta kesedihan bersama, yang ada hanya diri ini merasa angkuh serta mau merasa seegois mungkin menjalani kesendirian diri ini.

Kamu pasti telah tahu tentang aku yang selalu sulit mengambarkan rasa kasih sayang, yang ada selalu tersembunyi dalam gunung es di diri ini, namun sekarang terasa gunung es itu seakan-akan mengeluarkan lava panas yang telah lama terpendam, panas serta merusak yang menjadi ketakutanku selama ini, namun aku yakin bahwa aku kuat, mampu untuk menahan semua ini tanpa ada lagi yang lain terluka karena lampiasan diri.


Sekarang aku tahu bahwa menatap langit begitu nyamanya, karena di langit yang putih kebiru-biruan itu tersimpan masa lalu yang indah serta impian yang nanti harus aku raih yang sebenarnya, serta menjadikan diri ini kuat dan juga mampu mengelokkan pandangan dari makhluk yang kuat dan mampu memimpikan hari-hari yang baik ini.





Comments :

0 comments to “ Sesak Dada ini ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!