Setiap orang yang telah diciptakan oleh Sang Penguasa tentunya mempunyai
jiwa kepemimpinan, baik itu seorang yang mempunyai kedudukan tinggi maupun
berkedudukan rendah sekalipun pasti mempunyai yang namanya “jiwa kepemimpinan”,
baik itu memimpin jiwa sebagai makhluk yang bertanggungjawab terhadap dirinya
sendiri (pribadi) maupun bagi seorang yang mempunyai banyak pengikut.
Secara garis besar jiwa kepemimpinan ini timbul akibat dari rasa tanggungjawab
atas sesuatu yang dirasa harus diurus guna untuk memberikan kenyamanan bagi
orang lain yang tengah kita pimpin dalam wadah kelompok untuk mencapai
kemakmuran bersama dan jiwa kepemimpinan ada untuk memberikan motivasi kepada
orang lain yang tengah kita pimpin. Seorang pemimpin
harus bekerja bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya, untuk itu
diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan. Menurut Wahjosumidjo
(1984), kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab
keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga
pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan,
kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Seorang pemimpin memberikan
arahan berupa motivasi kepada pengikut melalui gaya kepemimpinan yang baik dan
tentu mempunyai tujuan yaitu menghasilkan pencapaian tujuan kelompok dan tujuan
individu. Dengan begitu pengikut yang termotivasi akan berusaha mencapai tujuan
secara sukarela dan selanjutnya menghasilkan kepuasan. Kepuasan mengakibatkan
kepada perilaku pencapaian tujuan yang diulang kembali untuk mencapai tujuan
atau memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.
Berdasarkan atas Teori
Sifat Kepemimpinan
Teori sifat mengasumsikan kepemimpinan tidak dilahirkan dan tidak dapat dibuat. Kepemimpinan terdiri dari karakter dan sifat yang diturunkan. Karakter dan sifat tersebut yang membedakan seseorang sebagai pemimpin. Gheselli yang dikutip dari Manning dan Curtis (2005) mengidentifikasikan sifat kepemimpinan yang efektif, sebagaimapana dalam penjabaran sebagai berikut:
Teori sifat mengasumsikan kepemimpinan tidak dilahirkan dan tidak dapat dibuat. Kepemimpinan terdiri dari karakter dan sifat yang diturunkan. Karakter dan sifat tersebut yang membedakan seseorang sebagai pemimpin. Gheselli yang dikutip dari Manning dan Curtis (2005) mengidentifikasikan sifat kepemimpinan yang efektif, sebagaimapana dalam penjabaran sebagai berikut:
1.
Need for achievement
Seorang
pemimpin harus bertanggung jawab dan bekerja keras agar berhasil.
2.
Intellegence
Pemimpin
harus memiliki pertimbangan, alasan, dan pemikiran yang baik.
3.
Decisiveness
Seorang
pemimpin harus mampu membuat keputusan tanpa keraguan.
4.
Self Confidence
Seorang
pemimpin harus memiliki kesan positif sebagai seorang yang memiliki kemampuan.
5.
Initiative
Pemimpin harus menjadi acuan, melakukan pekerjaan dengan pengawasan yang minimal.
Pemimpin harus menjadi acuan, melakukan pekerjaan dengan pengawasan yang minimal.
6.
Supervisory Ability
Pemimpin
harus dapat mendelegasikan tugas secara baik kepada bawahannya.
Lebih
lanjut Manning dan Curtis menyatakan bahwa sepuluh kualitas yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin untuk membantunya dalam proses kepemimpinan:
1.
Visi
Syarat utama menjadi seorang
pemimpin adalah memiliki visi yang baik. Visi menginspirasi yang lain dan menyebabkan
seorang pemimpin dapat melakukan tugasnya.
2.
Kemampuan
Seorang pemimpin harus memiliki pemahaman yang baik atas pekerjaanya.
Seorang pemimpin harus memiliki pemahaman yang baik atas pekerjaanya.
Karyawan biasanya menunjukkan
kesabaran kepada seorang pemimpin yang baru, tetapi mereka akan kehilangan
kepercayaan kepada seorang pemimpin yang gagal dalam melaksanakan tugasnya
3.
Antusiasme
Ciri dari seorang pemimpin yang baik
yaitu memiliki antusiasme yang kuat.
Antusiasme yang ditunjukkan seorang
pemimpin membangkitkan antusiasme bagi pengikutnya.
4.
Stabilitas
Seorang pemimpin harus memiliki profesionalisme, dengan membedakan masalah perusahaan dengan masalah pribadi.
Seorang pemimpin harus memiliki profesionalisme, dengan membedakan masalah perusahaan dengan masalah pribadi.
5.
Memahami Sesama
Seorang pemimpin tidak boleh
merendahkan bawahannya atau memperlakukan mereka seperti mesin. Seorang
pemimpin harus memahami kesejahteraan bawahannya. Pengertian terhadap orang
lain membutuhkan kesabaran dan kemauan untuk mendengarkan permasalahan
bawahannya.
6.
Percaya Diri
Apabila seorang pemimpin kurang
percaya diri, karyawan akan mempertanyakan otoritasnya, bahkan mengabaikan perintah.
7.
Ketekunan
Seorang pemimpin memiliki kebulatan tekad dan ketekunan untuk menyelesaikan suatu masalah yang sulit.
Seorang pemimpin memiliki kebulatan tekad dan ketekunan untuk menyelesaikan suatu masalah yang sulit.
8.
Vitalitas
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan dan stamina yang prima dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan dan stamina yang prima dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
9.
Karisma
Seorang pemimpin harus memiliki
karisma yaitu kemampuan untuk menarik perhatian pegawainya dan membuat mereka
mengikutinya.
10.
Integritas
Syarat paling penting seorang pemimpin adalah
integritas, yaitu: kejujuran, karakter yang kuat, dan keberanian. Tanpa
integritas maka tidak ada kepercayaan. Kepercayaan memimpin kepada rasa hormat,
loyalitas, dan tindakan.
assalamu'alaikum wr.wb
salam kenal mas...
sy Dhinnar (dhinnar_mcs@yahoo.com)
mau tanya, apa bnr mas alumni UMS bhs inggris yg judul skripsinya A STUDY ON THE ENGLISH TEACHING FOR THE HOTEL ACCOMODATION STUDENTS AT SMK KASATRIAN SOLO IN SUKOHARJO
sy jg study di FKIP b.Inggris UMK & sedang mengerjakan skripsi ttg ESP
rncana sy mw pnjam skripsi mas Adi utk referensi
makasih bnyak sblumnya
wassalamu'alaikum wr.wb
wa alaikum slm
maaf mas saya sudah ubek2 itu softfile nya skripsi saya tapi ya ndak ketemu, mungkin ada alamat anda nanti saya kirimkan kopian hardfile saya ke alamat anda.
mungkin di alamtakan di email saja alamat njenengan di adi.islah@gmail.com