Saturday, June 20, 2009

ANTARA ABU-ABU DAN COKLAT



by islah_adi@yahoo.com

Pagi itu aku memulai hari dengan perasaan yang berbeda dari yang kemarin-kemarin aku rasakan, karena ada sesuatu yang tampak berbeda didiriku ini, sekarang aku sudah menginjak usia remaja, dan ini lah masa-masa yang indah selama manusia itu hidup, ya masa remaja yang tidak bisa kita lupakan oleh segala aktifitas tua kita, karena masa indah ada dimasa remaja ini.

Aku mulai terpesona akan suatu bangunan yang menurutku bangunan ini akan mengantarkanku kepada kesuksesanku dimasa mendatang kelak.

Kumulai berjalan mendekat sampai kepada pintu gerbang aku dengan perasaan grogi campur menjadi satu dengan ketertakjubkan akan banguan tua ini. Aku melangkah maju sampai kepada pintu gerbang, mulai kubuka mata hatiku untuk menerima segala apa yang besok diberikan kepadaku. Kukatakan dalam hatiku, inilah sumber segala dari ilmu yang aku cari dalam masa remaja yang takkan mungkin aku meninggalkannya dan tidak pula aku menyia-yiakannya, hanya untuk bermain-main saja. Dengan perasaan binggung serta senang kumulai memasuki ruangan demi ruangan yang terdapat banyak ilmu disana, serta banyak sekali wajah-wajah yang kesemuanya belum pernah aku lihat sebelumnya.

Dengan seragam abu-abu aku mulai memasuki ruangan yang hampir terdiri dari 40 orang yang sudah duduk rapi, serta bangga diriku ini dikarenakan pada waktu kecil dahulu sering aku melihat difilm-film terutama buatan Indonesia akan asyiknya sekolah di SMA.

Alhamdulillah aku diterima di SMA terbaik di kabupaten Rembang, aku sekolah di SMA Negeri I Rembang masuk di rangking ke-180 dari 243 pelajar yang diterima, juara ke-60 dari bawah, padahal disekolahku SMP dulu, aku termasuk 24 besar rangking paralel.

Bangga banget dapat sekolah disana, ya itupun dengan otak pas-pasan biasa anak desa sekolah di kota, dengan teman-teman baru yang belum aku kenal dari daerah mana saja mereka berasal karena begitu luasnya kota Rembang ada yang dari pesisir pantai, perkotaan rembang sendir, serta sampai pelosok hutanpun ada disana, itu aku. Dan juga aku harus kos dideket sekolah dengan jarak 800 meter. Pertama kali jauh dari orang tua,aku merasa ada sesuatu yang lain yang membuatku kehilanggan sesuatu yang selalu aku banyak-banyak bermanja-manja minta ini itu ke orang tua, namun sekarang harus hidup jauh dari orang tua, namun aku tidak kos sendirian, banyak pula temanku yang kita sebut dengan sebutan AC MIJAN, karena yang punya kos yaitu bernama Mbah Mijan, dan itupun hari sabtu kami satu kos semua kompak buat pulang mudik, istilahnya perbaikan gizi.

“Nama saya Rufadi Islah dari Sedan, silahkan teman-teman memanggil saya dengan Rufadi, “perkenalan didepan kelas.
“Rufadi mengapa kamu sekolah disini, alasannya apa?,” tanya Wali kelas.
“Ya, banyak Bu, “ gugup.
“Ya, sebutin satu saja?,” pinta Wali kelasku.
“He he,” sambil menggaruk kepala.
“Cari pacar Bu,” sindir teman baruku.
“Ngak Bu, cuma pengen belajar saja,” sanggahku.
“Kalau begitu jangan sampai kamu nakal ya disini, ingat disini tempatnya belajar bukan bermain, kan kalian sudah tidak TK (Taman Kanak-kanak) lagi,” nasehat Wali kelas kepadaku dan murit-murit kelas 1. 3 semua.
“Beres BU, eh iya Bu,” jawabku bercanda.
“Nanti kalau sampai kalian ketahuan melanggar aturan-aturan yang ada di SMA ini, maka saya tidak segan memberikan sangsi yang berat, setuju!,” tambah Wali kelas sambil mengangguk-anguk.
“Ya Bu,” kami serentak.
“Sekarang kalian telah menjadi murit SMA NEGERI I REMBANG, kalian harus bangga dan harus menjaga nama baik sekolah ini, ingat satu hal, jangan sampai kalian menjadi anak yang nakal, harus jujur dan tak lupa jangan sekali-kali kalian berani sama Ibu atau Bapak Guru,” nasehat Wali kelas.
“Ada yang mau ditanyakan berkenaan dengan SMA ini, sebelum kalian mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)”,
“Kegiatan apa saja yang ada di SMA ini, Bu,” tanya salah satu sisiwa.
“Banyak sekali, sebagai contoh sekarang ini kalian masih mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) atau lebih dikenal dengan sebutan pengenalan sekolah. Masih banyak kegiatan-kegiatan seperti ekstrakulikuler, misalkan basket, pramuka yang sekarang wajib kalian ikuti selama masih kelas satu, dan di SMA ini juga ada kursus Bhs. Inggris dengan fasilitas lengkap yang belum dipunyai sekolah lain, serta kursus komputer juga ada, silahkan kalian jangan sampai menyia-yiakannya,”penjelasan dari Wali kelas.
“Seumpama kita tidak ikut, Bu?” tanya salah satu temanku yang kayaknya malas kegiatan.
“Kalau untuk kursus kalian tidak diwajibkan dengan memilih salah satu kursus Bhs. Inggris atau kursus komputer, tetapi untuk kegiatan ke-pramukaan kalian diwajibkan!” jelas Wali kelas.
“Gitu ya Bu,”
“Oh iya saya lupa setelah MOS 3 hari ini kalian diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pramuka selama 2 hari, menginap di SMA” wali kelas berujar.
“Harus bawa pakaian pramuka ya Bu,” salah satu siswa bertanya.
“Ya harus, masak kalian mengikuti acara pramuka harus pakai pakaian masak, ya dengan pakaian pramuka lengkap semua!” jelas Wali kelas.
“Ha ha …..,” tawa seisi kelas.
..........0...............


Setelah kita mengadakan MOS selama 3 hari dalam pengenalan semua keadaan sekolah baik itu semua guru pengajar, karyawan, sampai ke-Kepala Sekolah, dan semua fasilitas yang dimiliki oleh SMA ini, dan tidak adanya acara perpeloncoan dari kakak tingkat karena di SMA ini sudah menghilangkan acara ini, yang ada cuma disuruh untuk mencari tanda tangan semua Guru-guru tanpa dimintai syarat-syarat macam-macam. Setelah itu, kita diwajibkan untuk mengikuti acara Pramuka dengan kakak tingkat sebagai pemandu kami, didampingi oleh Guru dan Kepala sekolah sebagai pembina dan pengawas kegiatan pramuka.

Dua hari merupakan hari yang melelahkan bagi kami karena disini udara panas dengan pepohonan yang sedikit, tentunya capek sekali, padahal banyak sekali kegiatan yang musti kami kerjakan, pertama kali kegiatan pramuka dimulai siang hari dengan pembukaan secara langsung dipimpin oleh Kepala sekolah, dan sore hari dilanjutkan dengan pemberian bekal ke-pramuka-an, secara teori dikelas. Setelah itu baru malam hari kita disuruh berkelompok dibagi oleh kakak tingkat berdasarkan kelas masing-masing dikelasku dibagi menjadi empat kelompok, laki-laki dengan laki-laki, serta perempuan dengan perempuan.

Pada waktu malam, merupakan waktu yang istimewa karena kita hanya disuruh untuk saling berkenalan satu sama lain, dan masing-masing kelompok harus menampilkan karyanya, baik itu menyanyi, sandiwara, drama ataupun berkomedi. Pada waktu giliran kami, kita menampilkan acara bernyanyi dan juga menampilkan sebuah drama. Dalam acara ini, kita disuruh melingkari api unggun yang besar sehingga kami dapat menikmati malam yang tak terasa dingin karena kehanggatan persahabatan dan nyala api unggun, yang terus berkobar seiringnya kegiatan api unggun ini.

Acara sebenarnya baru dimulai setelah malam larut, kita tidak langsung disuruh tidur melainkan harus mencari jejak untuk mencari ambalan yang disembunyikan oleh kakak tingkat dalam kuburan yang tentu saja menyeramkan karena jauh dari lingkungan penduduk, tentu saja kita sudah diberi bekal olek kakak tingkat dalam pencarian ambalan tersebut, ketentuan-ketentuan dan sangsi-sangsi kalau kita melanggar.

Dan kita disuruh mencari ambalan pada malam itu juga menyisir disekitar sekolah dan sampai kekomplek kuburan warga yang ternyata "ambalan pramuka kita" disembunyikan di komplek kuburan tersebut, dan yang menjadi sukarelawannya yaitu Muh. Imron, karena hanya satu grup yangharus mewakilinya. Setelah kita mendapatkan lambang ambalan kita disuruh memasang, menjahitnya sendiri dalam tenda, yang keesokan harinya ada kegiatan yang masih banyak lagi.

Saya beserta teman satu tim diberi nama regu, gathak warak entah artinya apa kami juga tidak tahu, tapi yang jelas kami harus bangga dengan nama regu tersebut, tentunya diketawai oleh semua kakak tingkat.

“Kami dari regu gathak warak melapor,” teriak peimpin kami.
“Saya terima,” sahut kakak tingkat menahan tawa.
“Kami siap menjalankan segala tugas yang diberikan, laporan selesai,”
“Baik laporan kalian saya terima, sekarang kalian tahu ini pos berapa dan nama pos ini apa?”,
“Ini pos dua namanya pos pemantapan organisasi, Kak!,”
“Baiklah, benar ini pos dua dan namanya pos pemantapan organisasi, sekarang nama regu kalian apa”,
“Kami dari regu gathak warak........!!!, “serempak kami menjawabnya, karena itu sudah menjadi peraturan untuk mengatakan secara serempak satu tim.
“Apakah kalian tahu apa itu gathak wara?”,
“Tidak Kak!!,” sahut ketua regu kami keras.
“Lho mengapa kalian tidak tahu, padahal penting sekali untuk kalian mengetahuinya, he he ya cari tahu saja ya apa itu arti dari apa tadi”,
“Gathak warak............!!!!,” teriak kami satu tim, sampai-sampai serak suara, yang kita hanya diberi air satu teko saja untuk kegiatan dari pagi hari samapi sore harinya dibagi sama satu tim.
“Sekarang saya tanya siapa ketua regu kalian ada struktur organisasi, serta apa peranan masing-masing dari kalian”, tanya Kakak tingkat tersebut.
“Saya sebagai ketua regu mempunyai tugas bertanggung jawab mengatur penuh kelompok kami, sebelah kiri saya yaitu sebagai wakil saya yaitu sebagai tangan kanan saya atau mewakili saya, dan sebelahnya lagi bendahara bertanggung jawab atas semua keuangan kami dan disusul sekretaris sebagai pengatur segala administrasi bagi kelompok kami, dan yang lainnya sebagi anggota menjalankan tugas untuk menerima segala arahan dari ketua, wakil maupun bendahara dan sekretaris,” jawab ketua kelompok kami.
“Baiklah, sekarang kalian sudah mengerti dan paham atas semua pertanyaan dari saya, dan yang harus kalian selalu ingat suatu perkumpulan sebaiknya harus ada pemimpinnya untuk mengatur segala urusan, sehingga didalam perkumpulan itu tercipta suasana yang teratur, “ nasehat dari Kakak tingkat.
“Saya tidak akan menanyakan lagi apa arti dari organisasi serta kedudukan didalam keanggotaanya lagi, ternyata kalian lumayan paham dan mengetahuinya”,
“Sekarang siapkan, dan lanjutkan lagi ke pos ketiga pos fisik,”
“Lapor.........!, tugas sudah kami laksanakan laporan selesai,”
“Bubarkan,....!!,”.

Semua pos sudah kami jalankan dari pos satu “keagamaan” dilanjutkan pos kedua pos “pemantapan organisasi”, pos ketiga pos “fisik”, pos keempat “nilai-nilai moral”, dan pos terakhir “pemantapan mental" agar kami selalu menjalankan tugas dengan keikhlasan tanpa mengeluh”.

Alhamdulillah kegiatan ini semoga bermanfaat disamping kita digembleng olek Kakak tingkat kita untuk mendapatkan ilmu, bagaimana untuk mandiri berbagi dengan teman (bersosialisasi) maupun belajar tentang mengenali alam sekitar.

Ini merupakan pengalaman berharga yang takkan terlupakan bagi kami, banyak keluh kesah kami, berbagi sedih, dimarahi sama-sama, mendapatkan hukuman, saling membantu meringankan hukuman teman satu tim, serta bagi kelompok yang lain kita sering berbagi materi apa yang telah mereka dapatkan, serta aku mempunyai banyak teman dari kegiatan ini, dan juga kita saling tolong-menolong kepada semua peserta, serta kerja sama yang erat sekali terlebih dengan anggota kelompok kita sendiri, terjalin suatu keeratan hati untuk saling berbagi satu dengan yang lainnya.

Setelah semua kegiatan selesai, MOS selama tiga hari dan Pramuka selama dua hari, kita masih mempunyai waktu satu hari lagi untuk kita masuk kelas menanti jadwal pelajaran untuk hari senin yang akan datang.

Comments :

0 comments to “ ANTARA ABU-ABU DAN COKLAT ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!