Kutemukan sebuah album foto, terselip secarik kertas, wajah mu yang sudah ter-print tempo dulu saat kamu masih ada di kota S. Terlihat senyuman manismu, sudah berapa tahun atas kepergianmu kala itu, meninggalkanku sendirian di sini, yang tak sanggupku raih tanganmu, menggenggam erat tangan mungilmu menjalani kedupan bersama.