Sunday, April 11, 2010

SEDERHANA BUKAN MISKIN HARTA




Apa yang terlintas dalam benak Anda dengan sebuah kata “sederhana” ???

Miskinkah orang “Sederhana” itu, atau seorang “Sederhana” itu tidak punya naluri untuk berkembang atau bahkan berpola hidup primitif (asal besok makan sudah bersyukur).

Nah, “Sederhana” tidak tentu orangnya berpola miskin (harta), maupun berpola hidup primitif, melainkan orang yang sederhana itu sebenarnya kaya, mempunyai naluri untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta tahu akan batas kemampuannya sehingga dia tidak akan memaksa untuk berbuat lebih, tidak berpikir konsumtif serta mampu mengendalikan pengeluaran yang ingin melengkapi segala kebutuhannya.

Kesederhanaan dalam hidup itu lebih penting karena kita tidak akan terjerumus dalam dunia konsumtifme tingkat tinggi, bersabar dalam ber-infestasi, dan yang lebih baiknya jika kesederhanaan itu dibarengi tingkat amal sumbangan kepada orang lain yang membutuhkan, istilah yang dipakai adalah “Harta itu hanya mampir disaku kita entah sekarang, besok pasti akan habis juga dan tidak dibawa kelianglahat kita, mengapa tidak di amalkan sebagai infestasi di akherat kelak”.

Kita mungkin akan lebih senang berteman dengan orang yang sederhana karena dia tidak melebih-lebihkan sesuatu (wajar) didalam pertemanan serta orang sederhana tidak mungkin menyombongkan harta-benda yang dipunyainya, serta tenang diri kita tanpa takut kehilangan harta-benda tersebut oleh pencurian.

“Sederhanakanlah hidup, supaya tenang langkah kaki melangkah, dan pikiran tenang akan membawa kedamaian tersendiri di hati”.

Semoga dengan kesederhanaan kita, kita mampu berfikir positif, mau berkembang serta mandiri dalam beraktifitas mencari amalan hidup di dunia untuk bekal nanti dalam dunia kekal, akherat. 





Comments :

4 comments to “ SEDERHANA BUKAN MISKIN HARTA ”

siiipp ini
saya setuju dengan artikel nie masss

Gudang Ilmu said...
on 

makasih komentarnya, semoga Anda termasuk dalam kategori hidup SEDERHANA dan juga DERMAWAN, Amin!!! sedikit berbagi ilmu ada sebuah cerita;

Seorang sufi bertanya: ”Bagaimana keadaanmu?” Yang ditanya menjawab: ”al-hamdulillah, jika aku memperolehrezeki aku makan, dan jika tidak, aku bersabar.” Sang sufi menjawab: ”Begitulah anjing didaerah kami. Tetapi manusianya jika memperoleh rezeki dia berikan kepada yang butuh dan bila tidak memperolehnya dia bersyukur.”

rufadi said...
on 

artikel ini menarik banget sobat,memang kesederhanaan tidaklah harus dikaitkan dengan materi...
"keep it simple"

aktifis sandal jepit said...
on 

@aktifis sandal jepit: trima kasih atas dukungannya,............

sebaiknya begitu tidak hanya materi namun perilaku yang berlebihan seharusnya kita kurangi, selain menginggat segi manfaat maupun dari segi waktu,

misalkan kita ikut nongkrong padahal di rumah dengan kehangatkan keluarga lebih enak, walaupun dengan hanya ketela goreng lebih nikmat dari pada sekedar ngopi bersama teman2 dengan permainan kartu yang akan membuat berkurangnya kemanfaatan waktu.

rufadi said...
on 

Post a Comment

Thanks for Your Comment!