DEMIKIANLAH CINTA
Kata Demi Kata ku Rangkai Untukmu
Nampaknya Tak Sepenuhnya Kau Mengerti
Memang Yang ku Tulis Kalimat Bersayap
Karena Begitulah Puisi
Namun Sesungguhnya
aku Hanya Ingin Mengatakan
aku Cinta Kamu
Cinta Seperti Kupu-kupu Yang Terbang Melayang
Sayapnya Warna-warni Memabukkan
Bila Kau Kejar Ia Terbang Semakin Jauh
Bayangnya Pun Tak Mampu Kau Raih
Bila Engkau Diam Ia Akan Datang Menghampiri
Hinggap Di Hatimu
Kekasihku Ulurkan Jemari Tanganmu
Dekaplah aku Ke Dalam Helaan Nafas
Oh
Rindu Biarkanlah Terbakar
Oh
Cemburu Biarkanlah Membara
Sebab
Oh
Demikianlah Cinta
NYANYIAN RINDU
Coba Engkau Katakan Padaku
Apa Yang Seharusnya aku Lakukan
Bila Larut Tiba
Wajahmu Terbayang
KeRinduan ini Semakin Dalam
Gemuruh Ombak Di Pantai Kuta
Sejuk Lembut Angin Di Bukit Kintamani
Gadis-gadis Kecil Menjajakan Cincin
Tak Mampu Mengusir Kau Yang Manis
Bila Saja Kau Ada Di Sampingku
Sama-sama Arungi Danau Biru
Bila Malam Mata Enggan Terpejam
Berbincang Tentang Bulan Merah
Coba Engkau Dengar Lagu Ini
aku Yang Tertidur dan Tengah Bermimpi
Langit-langit Kamar Jadi Penuh Gambar
Wajahmu Yang Bening Sejuk Segar
Kapan Lagi Kita Akan Bertemu
Meski Hanya Sekilas Kau Tersenyum
Kapan Lagi Kita Nyanyi Bersama
Tatapanmu Membasuh Luka Oh
Dudu Du Du
Coba Engkau Dengar Lagu Ini
aku Yang Tertidur dan Tengah Bermimpi
BIARKANLAH HATI BICARA
Coba Diam Sejenak
Amati Suara Angin
Barangkali Di Sana Ada Yang Engkau Cari
Coba Dekapkan Wajahmu Di Bawah Sinar Lampu
Tak Perlu Kau Katakan
Rindumu Telah Terbaca Ho
Tumpahkanlah Lewat Nyanyian
Salah Satu Cara Untuk Menyiasati Rindu
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Tetes Air Mata Membasahi Pipi
Coba Katakan Padaku Apa Yang Engkau Inginkan
Barangkali aku Mampu Melepaskan Dukamu
Coba Kau Dekap Hening Terbang Menembus Waktu
Tak Perlu Kau Risaukan Luka dan Kepedihan Hm Hm Hm
Setidaknya aku Dapat
Mengajakmu Larut Dalam Gelora Nyanyianku
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Mataharimu Telah Bersinar Ceria Kembali
Simpanlah Mimpimu Dalam Kehangatan Mentari
Ketika Embun Masih Menggantung
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa
Biarkanlah Hati Yang Bicara
Kau Tak Pernah Tahu Kapan Dukamu Terobati
Meskipun Hujan Tlah Mulai Turun
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa
Biarkanlah Hati Yang Bicara
Hm Ho
EPISODE CINTA YANG HILANG
Ke Manakah Akan Kucari Lagi
Butir-butir Cintaku Yang Lama Kubuang?
Apakah Pada Gelombang Lautan
Atau Hiruk Pikuk Jalanan?
Semua Sungai Ingin Kususuri
Semua Bukit Akan Kudaki
Semua Padang Belantara Akan Kutembus
Harus Kutemukan Lagi Sebutir Cintaku Yang Hilang
Ditelan Dusta Kemarau Panjang
Kapankah Akan Kudengar Lagi
Nyanyian Angin dan Denting Gitarmu?
Apakah Pada Pancaran Rembulan
Atau Tubuh-tubuh Panas Jalanan?
Semua Bumi Ingin Kujejaki
Semua Langit Akan Kudaki
Semua Bintang-bintang Akan Kutembus
Harusku Temukan Lagi Sebutir Cintaku Yang Hilang
Ditelan Dusta Kemarau Panjang
HIDUP 5
Di Laut Alun Gelombang Deras Menerjang Tebing
Batu Karang Ho
Adakah Kamu?
Di Padang Ilalang Yang Tandus
Kemuning
Kering Terbakar
Tersandar Lesu
Adakah Kamu?
aku Cari
Selalu Kucari
Di Manakah Adanya Kamu?
aku Ingin Memekik
Kupanggil Namamu
Jantung Rasa Terbelah Menahan Pekikan Diam
Ingin Rasanya Kuterjang Kelam
Ingin Kuungkap Rahasia Malam
Agar Rembulan
Agar Matahari
Bersatu Untuk Mengasuh Jiwaku
Kini aku Terbaring Menunggu Kamu
Datanglah
Oh Datanglah Dalam Pelukanku Ho
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
Di Padang Kembang Melati Ada Perahu Bertolak
Menembus Pekat Ho
Adalah Kamu?
Di Hati Terang Benderang Nyanyian Sorga Bergema
Menikam Dada
Adalah Kamu?
aku Cari
Selalu Kucari
Di Manakah Adanya Kamu?
aku Ingin Memekik
Kupanggil Namamu
Jantung Rasa Terbelah Menahan Pekikan Diam
Ingin Rasanya Kuterjang Kelam
Ingin Kuungkap Rahasia Malam
Agar Rembulan
Agar Matahari
Bersatu Untuk Mengasuh Jiwaku
Kini aku Terbaring Menunggu Kamu
Datanglah Oh Datanglah Dalam Pelukanku Ho
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
La La La La La La La La La La La
NYANYIAN BURUNG DAN PEPOHONAN
Pernahkah Engkau Dengar Nyanyian Burung Murai
Ketika Gerimis Turun Langit Tertutup Kabut?
Bersiul Memilukan
Berderai Menikam Mendung
Suara Laut Pun Sirna
Terbang Entah Ke Mana
dan Di Saat Yang Lain Kala Mentari Bangkit
Menyiram Jagat Raya Kicaunya Pun Ceria
Bersama Semilir Angin Mengalirlah Semangat
Kecipak Air Kali Menyegarkan Jiwa
Oh
Betapa Jauhnya Jalan Terjal Kutempuh
Menembus Kegelapan
Menyibak Alang-alang
Oh
Murai Bernyanyilah Mengiringi Langkahku
Wajah Bumi Semakin Renta dan Penuh Luka
Pernahkah Engkau Dengar Nyanyian Pepohonan
Di Tengah Belantara Sepi Menembus Kelam?
Kelak Tinggal Catatan
Di Sini Pernah Berdiri
Tegar Menyengga Langit
Kini Tinggal Puing
HIDUP 2
Malam ini aku Mesti Pulang
Untuk Segera Tidur Di Kamarku Yang Gelap
Meskipun Sebenarnya aku Ingin Tetap Tinggal
Untuk Menikmati Bintang Untuk Menikmati Bulan
Sebentar Lagi Kasih Beri aku Waktu
Untuk Sekadar Mengucapkan Selamat Malam
Meskipun aku Tak Dapat Melihat Wajahmu
Tapi Hembusan Angin Cukup Menyatakan
Kehadiranmu Untukku
dan Sekarang aku Telah Tidur Sendiri Di Kamarku
Yang Gelap dan Dingin Penuh Angan-angan
dan Sekarang aku Telah Pulang Kembali Ke Rumah
Yang Kotor dan Kecil Penuh Cita-cita
Di Sinilah Di Kamarku Yang Gelap Ini
aku Ingin Menumpahkan Kerinduanku
Di Sinilah Di Kamarku Yang Dingin Ini
aku Ingin Menangis Di Pangkuanmu
Hari ini aku Pergi Sembahyang
Untuk Mendekatkan Diri Kepadamu
Semoga Kau Tahu Apa Yang Kumaksudkan
Semoga Kau Lebur Dosa dan Kesilapanku
UNTUKMU KEKASIHKU
Ingin Berjalan Berdua Denganmu Kekasih
Lewati Malam Setelah Usai Rinai Gerimis
Lelawajar Luruh Dengan Rumput Biru
Jemari Tangan Kita Lekat Jadi Satu
Pipimu Memerah Hasratku Merekah
Kenapakah Waktu Tertinggal Jauh?
ku Katakan Kepadamu Tentang Hijau Huma
Yang Bakal Kita Kerjakan Dengan Sederhana
Kita Segera Akrab Dengan Sinar Pagi
Nyanyikan Kupu-kupu Hinggap Dirambutmu
Tersenyum Kamu Ketawalah Aku
Kenapakah Waktu Tertinggal Jauh?
Malam Suntingkan Rembulan Untukku
Agar Cinta Tak Berpaling
CATATAN SEORANG PENYAIR
Pengembara
Penyair Jalanan
Sepi Ia Semadi Di Dalam Sanggar
Langlang Jagat Raya
Sekejap Dari Dalam Bilik
Berbantal Setumpuk Buku
Memasang Mata dan fikiran
Ada Kabar Apakah Gerangan
Dari Bumi Belahan Seberang?
Kami Rindu Suasana Baru
Di Sini Telah Terasa Pengap
Di Sini Telah Terasa Gelap
Perjalanan Di Dalam Batin
Merangkak Di Atas Langit
Menyusuri Semua Ngarai
Banyak Yang Tersembunyi
dan Belum Sempat Terungkapkan
Rahasia Lingkar Bima Sakti
Misteri Mesti Diuraikan
Mari Kita Kupas Seluruhnya
Jangan Sisakan Barang Sedikit
Langkah Baru Segera Kita Ambil
Mengakhiri Cerita Kusam
Salin Dengan Cerita Indah
Mengembara
Menembus Ruang
Batas Mimpi-mimpi
dan Alam Sadar
Lewat Tiga Langkah Pandangan dan fikiranmu
Tetapi Kadangkala Kabur
Terpaut Jarak Terlampau Jauh
Marilah Kita Coba Dengarkan
Jalan fikirannya Yang Cemerlang
Siapa Tahu Dapat Kita Mengerti
Jangan Lihat Siapa Bicara
Tapi Dengar Apa Katanya
LAKON ANAK ANAK BENCANA
Mengapa Begitu Ganas Engkau Bergejolak?
Semburkan Api Sebarkan Panas Ke Segala Penjuru
Ho Ho Ho Hidup Kami Belum Lagi Sempat Kecukupan
Mengapa Datang Begitu Cepat Bencana Yang Dahsyat?
Hm Hm Ho Ho Ho Ho Ho
Lihatlah
Ho Anak-Anak Kami Ho
Mereka Yang Hilang Kesempatan Ho
Main Sembunyi dan Belajar Di Sekolah Desa
Serentak Semuanya Duduk Bingung Di Sudut Barak
Nampaknya Belum Sepenuhnya Dapat Mengerti
Apa Yang Sebenarnya Tengah Dialami
Sebuah Bencana Terjadi Seperti Mimpi
Tuhan
Tunjukkanlah Jalanan Kami
Mengapa Begitu Cepatnya Semua Musnah?
Lahar Melanda Pemukiman Yang Kami Cintai Hm Hm Hm
Izinkanlah Kami Berfikir Yang Mungkin Keliru
Bahwa Engkau Tengah Menguji Ketabahan Kami
Hm Hm Hm Ho Ho Ho Ho Ho
Derita
Ho Anak-Anak Kami Ho
Teronggok Ho Dalam Penampungan Ho
Kami Khawatir Bila Terlalu Lama Menderita
Pupus Harapan dan Dapat Merubah Jiwa Mereka
Menyaksikan Betapa Kejinya Hidup
Hati Yang Bening Dapat Berubah Keruh
Sebuah Bencana Terjadi Seperti Mimpi
Tuhan
Tunjukkanlah Jalanan Kami
Hm Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
Hm Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
CAMELIA 4
Senja Hitam Ditengah Ladang
Dihujung Permatang Engkau Berdiri
Putih Diantara Ribuan Kembang
Langit Diatas Rambutmu
Merah Tembaga
Engkau Memandangku
Bergetar Bibirmu Memanggilku
Basah Dipipimu Air Mata
Kerinduan
Kedamaian Oh
Batu Hitam Diatas Tanah Merah
Disini Akan Kutumpahkan Rindu
Kugenggam Lalu Kutaburkan Kembang
Berlutut dan Berdoa
Syurgalah Ditanganmu
Tuhanlah Disisimu
Kematian Adalah Tidur Panjang
Maka Mimpi Indahlah Engkau
Camellia
Camellia Oh
Pagi
Engkau Berangkat Hati Mulai Membatu
Malam
Kupetik Gitar dan Terdengar
Senandung Ombak Dilautan
Menambah Rindu dan Gelisah
Adakah Angin Gunung
Adakah Angin Padang
Mendengar Keluhanku
Mendengar Jeritanku
dan Membebaskan Nasibku
Dari Belenggu Sepi
BIARKANLAH HATI YANG BICARA
Coba Diam Sejenak
Amati Suara Angin
Barangkali Di Sana Ada Yang Engkau Cari
Coba Dekapkan Wajahmu Di Bawah Sinar Lampu
Tak Perlu Kau Katakan
Rindumu Telah Terbaca Ho
Tumpahkanlah Lewat Nyanyian
Salah Satu Cara Untuk Menyiasati Rindu
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Tetes Air Mata Membasahi Pipi
Coba Katakan Padaku Apa Yang Engkau Inginkan
Barangkali aku Mampu Melepaskan Dukamu
Coba Kau Dekap Hening Terbang Menembus Waktu
Tak Perlu Kau Risaukan Luka dan Kepedihan Hm Hm Hm
Setidaknya aku Dapat
Mengajakmu Larut Dalam Gelora Nyanyianku
Kadang-kadang Tanpa Terasa
Mataharimu Telah Bersinar Ceria Kembali
Simpanlah Mimpimu Dalam Kehangatan Mentari
Ketika Embun Masih Menggantung
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa
Biarkanlah Hati Yang Bicara
Kau Tak Pernah Tahu Kapan Dukamu Terobati
Meskipun Hujan Tlah Mulai Turun
Pejamkan Mata
Rebahkan Jiwa
Biarkanlah Hati Yang Bicara
Hm Ho
AKU PASRAH KEPADA KEBENARAN
Dengan Tulus Aku Memohon Ampun Padamu
Engkau Memasang Wajah Garang dan Tetap Menekanku
Percuma Saja Aku Yang Telah Menyerah
Bersikeras Pun Aku Tak Berdaya
Hidup dan Mati Bukan Ada Di Tanganmu
Tapi Tuhan Yang Telah Mengatur
Masa Laluku Memang Sangat Pekat dan Hitam
Namun Rasanya Aku Belum Terlambat Bertobat
Gambar Burung Hantu Yang Lekat Di Lengan
Potret Kegagalanku Sangat Pahit
aku Pasrahkan Kepada Kebenaran
Mungkin Nasib Suratan Tangan
Ada Yang Ingin Aku Titipkan
Sebelum Aku Pergi Jauh
Istri dan Anakku Tak Bersalah
Jangan Dilibatkan
Biarlah Aku Tanggung Sendiri
Dosa Yang Telah Kuperbuat
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan
Ada Yang Ingin Aku Titipkan
Sebelum Aku Pergi Jauh
Istri dan Anakku Tak Bersalah
Jangan Dilibatkan Ho
Biarlah Aku Tanggung Sendiri
Dosa Yang Telah Kuperbuat
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan
Hanya Tuhan Yang Tahu Ketulusan Hati Ini
Semoga Aku Dimaafkan
DOSA SIAPA
Kudengar Suara Jerit Tangismu
Sesepi Gunung
Kulihat Bening Bola Matamu
Sesejuk Gunung
Oh Oh Engkau Anakku
Yang Menanggungkan Noda
Sedang Engkau Terlahir
Mestinya Sebening Kaca
Apa Yang Dapat Kubanggakan
Kata Maafku Pun Belum Kau Mengerti
Dosa Siapa
ini Dosa Siapa
Salah Siapa
ini Salah Siapa
Mestinya aku Tak Bertanya Lagi
Kudengar Ceria Suara Tawamu
Menikam Jantung
Kulihat Rona Segar Di Pipimu
Segelap Mendung
Oh Oh Engkau Anakku
Yang Segera Tumbuh Dewasa
Dengan Selaksa Beban
Mestinya Sesuci Bulan
Apa Yang Dapat Kudambakan
Kata Sesalku Pun Belum Kau Mengerti
Dosa Siapa
ini Dosa Siapa
Salah Siapa
ini Salah Siapa
Jawabnya Ada Di Relung Hati Ini
HIDUP 4
Oh Rentangkan Tanganmu
Bersama Datang Malam
Agar Dapat Kurebahkan Kepala
Pada Bulan Di Lenganmu
Oh Hembuskanlah
Nafas Iman Ke Dalam Sukma
Agar Dapat Kuyakini
Hidup dan KeHidupan Ini
Di Gunung Kucari Kamu
Di Sini Pun Kucari Kamu
Di Manakah Kutemui Kamu
Untuk Dalam Genggamanmu
Oh Bisikkanlah
Kemanakah Langkah Mesti Kubawa
Agar Pasti Akan Bertemu
Untukku Tumpahkan Rindu
Di Lenganmu Kutemukan Cinta
Di Matamu Memancar Makna
Rindu ini Tak Tertahan Lagi
Untuk Menangis Di Pangkuanmu
NASIHAT PENGEMIS UNTUK ISTRI
Istriku
Marilah Kita Tidur
Hari Telah Larut Malam
Lagi Sehari Kita Lewati
Meskipun Nasib Semakin Tak Pasti
Lihat Anak Kita Tertidur Menahankan Lapar
Erat Memeluk Bantal Dingin Pinggiran Jalan
Wajahnya Kurus Pucat
Matanya Dalam
Istriku
Marilah Kita Berdoa
Sementara Biarkan Lapar Terlupa
Seperti Yang Pernah Ibu Ajarkan
Tuhan Bagi Siapa Saja
Meskipun Kita Pengemis Pinggiran Jalan
Doa Kita Pun Pasti Ia Dengarkan
Bila Kita Pasrah Diri
Tawakal
Esok Hari Perjalanan Kita
Masih Sangatlah Panjang
Mari Tidurlah
Lupakan Sejenak
Beban Derita Lepaskan
La La La La La La La La La
Dengarkanlah Nyanyi
La La La La La La La La La
Dari Seberang Jalan
La La La La La La La La La
Usah Kau Tangisi
La La La La La La La La La
Nasib Kita Hari Ini
Tuhan
Selamatkan Istri dan Anakku
Hindarkanlah Hati Mereka Dari Iri dan Dengki
Kepada Yang Berkuasa dan Kenyang Di Tengah Kelaparan
Oh
Hindarkanlah Mereka Dari Iri dan Dengki
Kuatkanlah Jiwa Mereka
Bimbinglah Di Jalanmu
Bimbinglah Di Jalanmu
KONTRADIKSI DI DALAM
aku Sering Merasa Kesal Serta Bosan
Menunggu Matahari Bangkit Dari Tidur
Malam Terasa Panjang dan Tak Berarti
Sementara Mimpi Membawa Pikiran Makin Kusut
Maka Wajar Saja Bila Aku
Berteriak Di Tengah Malam
itu Hanya Sekedar Untuk Mengurangi
Beban Yang Memberat Di Kedua Pundakku
aku Ingin Segera Bertemu Dengan Wajahmu
Pagi
Untuk Kucanda dan Kucumbu
Di Situ Kudapat Cintaku
aku Sering Merasa Muak Serta SeDih
Bila Setiap Kali Harus Kusaksikan
Wajah-wajah Dusta Masih Tega Tertawa
Sementara Korban Merintih Di Kedua Kakinya
aku Ingin Segera Bertemu Dengan Wajahmu
Pagi
Untuk Kucanda dan Kucumbu
Di Situ Kudapat Cintaku
MASIH ADA WAKTU
Bila Masih Mungkin Kita Menorehkan Batin
Atas Nama Jiwa dan Hati Tulus Ikhlas
Mumpung Masih Ada Kesempatan Buat Kita
Mengumpulkan Bekal Perjalanan Abadi
Hoooodudu Duouoo Ouoo
Kita Pasti Ingat Tragedi Yang Memilukan
Kenapa Harus Mereka Yang Tertimbun Tanah
Tentu Ada Hikmah Yang Harus Kita Petik
Atas Nama Jiwa Mari Heningkan Cipta
Kita Mesti Bersyukur Bahwa Kita Masih Diberi Waktu
Entah Sampai Kapan Tak Ada Yang Bakal Dapat Menghitung
Hanya Atas Kasihnya Hanya Atas Kehendaknya Kita Masih Bertemu Matahari
KepAda Rumpun Di Lalang KepAda Bintang Gemintang
Kita Dapat Mencoba Meminjam Catatannya
Sampai Kapankah Gerangan
Waktu Yang Masih Tersisa
Semuanya Menggeleng Semuanya Terdiam Semuanya Menjawab Tak Mengerti
Yang Terbaik Hanyalah Segera Bersujud Mumpung Kita Masih Di Beri Waktu
DZAFFIN
Sinar Bulan Jatuh Di Arena Ini
Lelaki Menari Mengatur Langkah Hati
Perempuan Berhidung Mancung
Garis Putih Di Kening Bekas Berkerudung
Malam ini Mereka Berdandan
Malam ini Mereka Berkencan Ho
Ada Yang Menyematkan Kembang Di Sisi Telinga
Ada Yang Bercerita Panjang Mimpi Semalam
Ada Yang Diam Gelisah Kekasihnya Tak Datang
Mereka Seperti Kuda Binal
Yang Lepas Dari Terali Kandang Ho
Menampak Padang Rumput Subur Ho
Di Arena Dzaffin
Makin Malam Suasana Semakin Panas
Seorang Lelaki Mabuk Turun Menari
Perempuan Bersorak Gembira
Penabuh Gendang Pun Makin Bersemangat
Malam ini Mereka Lupakan Ho
Kesepian Di Rumah Seharian
Sayang Ketika Bulan Mulai Beranjak
Penjaga Kandang Pun Mulai Berdatangan
Memasang Mata Kejam Di Wajah Nan Keras
Pulang
Aminah
Pulanglah
Saleha Ho
Gadis-gadis Pun Pergi Meninggalkan Ho
Arena Dzaffin
CINTAKU KANDAS DI RERUMPUTAN
aku Mulai Resah Menunggu Engkau Datang
Berpita Jingga
Sepatu Hitam
Kau Bawa Cinta Yang Kupesan Ho
aku Mulai Ragu Dengan Keberanianku
Berapa Cinta Kau Tawarkan?
Berapa Banyak Yang Kau Minta? Ha
aku Merasa Terjebak Dalam Lingkaran Membiusku
Namun Dorongan Jiwa Tak Sanggup Kutahan
Iblis Manakah Yang Merasuk
aku Memilih Cara Ini?
Mungkin Karena ku Merasa Tak Punya Apa-apa
dan Ketika Engkau Datang
aku Pejamkan Mataku
Samar Kudengar Suaramu Lembut Memanggil Namaku
Seketika Sukmaku Melambung
Kuputuskan Untuk Berlari Menghindarimu Sejauh Mungkin
Cintaku Kandas Di Rerumputan
Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
aku Mulai Sadar Cinta Tak Mungkin Kukejar
Akan Kutunggu
Harus Kutunggu
Sampai Saatnya Giliranku
dan Ketika Engkau Datang
aku Pejamkan Mataku
Samar Kudengar Suaramu Lembut Memanggil Namaku
Seketika Sukmaku Melambung
Kuputuskan Untuk Berlari Menghindarimu Sejauh Mungkin
Cintaku Kandas Di Rerumputan
Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Du Du Du Du Du Du Ho Ho Ho Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
SAJAK PENDEK BAGI I.R.
Kusimpan Asa Di Rerumputan
Tempat Kita Pernah Berjalin Tangan
Nafasku dan Nafasmu Saling Bertautan
Meniti Kasih Di Selembar Benang
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Kubunuh Rindu Di Sudut Ruang
Tempat Kita Pernah Mesra Berbincang
Yang Kini Tumbuh Menjadi Dendam
Kau Bakar Cinta
Kau Tikam Luka
Haruskah aku Kalah Lagi Setelah Kalah dan Kalah?
Mestikah aku Jatuh Lagi Setelah Jatuh dan Jatuh?
Atau Harus aku Gali Kubur Kita Berdua
dan Kutancapkan Tonggak Kayu Atas Kemenanganku?
Keputusannya Ada Pada Sikapmu dan Suasana Di Batinku
Tuhan
Maafkan aku Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
Haruskah aku Kalah Lagi Setelah Kalah dan Kalah?
Mestikah aku Jatuh Lagi Setelah Jatuh dan Jatuh?
Atau Harus aku Gali Kubur Kita Berdua
dan Kutancapkan Tonggak Kayu Atas Kemenanganku?
Keputusannya Ada Pada Sikapmu dan Suasana Di Batinku
Tuhan
Maafkan aku Ho
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
RINDU KEHADIRAN MU
Betapun Jauhnya aku Mengembara Tak Dapat Kulepaskan
Suaramu Berbisik Lewat Kedalaman Jiwa
Ketika Ombak Di Lautan Melambung
Memecah Keheningan
aku Rindu Kehadiranmu Meski Hanya Lewat Mimpi
Kukirimkan Untaian Kata Indah Dalam Nyanyian
Lewat Matahari
Rembulan
dan Taburan Bintang
Kauberikan Cintamu Maha Luas Bak Bentangan Samudera
Kuarungi Dengan Sujud dan Ketulusan
Betapa Pun Rindunya aku Ingin Bertemu Denganmu
Terasa Panjang Hari-hari Yang Harus Kulewati
Betapa Banyak Kanvas Kugores Lukisan Wajahmu
Namun Tak Dapat Kureka Keteduhannya
Kukirimkan Untaian Kata Indah Dalam Nyanyian
Lewat Matahari
Rembulan
dan Taburan Bintang
Kauberikan Cintamu Maha Luas Bak Bentangan Samudera
Kuarungi Dengan Sujud dan Ketulusan
Betapa Pun Rindunya aku Ingin Bertemu Denganmu
Terasa Panjang Hari-hari Yang Harus Kulewati
Betapa Banyak Kanvas Kugores Lukisan Wajahmu
Namun Tak Dapat Kureka Keteduhannya
HARI INI ENGKAU
Lembut Suara Seruling Entah Siapa Gerangan Yang Meniup
Bak Tetes Embun Tatkala Kau Terjaga
Tak Ada Lagi Tanda Tanya Apakah Esok Bakal Jadi Milikmu
dan Sinar MataHari Merangkak Bangkit Tinggalkan Kaki Langit
Menyongsong Hari ini Yang Penuh Harapan
Berkemaslah Tinggalkan Masa Silam Yang Dibelenggu Kegelapan
Marilah Kita Bersyukur
Bersama-sama Ucap Alhamdulillah
dan Kita Peringati Setiap Kali Dengan Zikrullah
Kita Buka Langkah Baru Lembar-lembar Keindahan
Dengan Bismillah
dan Hari ini Engkau Dengan Tegar
Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Kebodohan
Kepada Terik Jalanan
Kepada Langkah Yang Termangu dan Kau Bawa
Dengan Hati Goyah
DIA LELAKI ILHAM DARI SURGA
Dia Yang Berjalan Melintasi Malam
Adalah Dia Yang Kemarin dan Hari Ini
Akan Selalu Menjadi Ribuan Cerita
Karena Dia Telah Menempuh Semua Perjalanan
Dia Berjalan Dengan Kakinya
Dia Berjalan Dengan Tangannya
Dia Berjalan Dengan Kepalanya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan Pikirannya
Dia Jelajahi Jagat Raya Ini
Dengan Telanjang Kaki dan Tubuh Penuh Daki
Meskipun Ia Lebih Lapar Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Sakit Dari Siapapun
Ia Menempuh Lebih Jauh Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Miskin Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Nista Dari Siapapun
Tetapi Ternyata Ia Lebih Tegak Perkasa Dari Siapapun
Batu-batu Seperti Menyingkir
Sebelum Ia Datang
Sebelum Ia Lewat
Semak-semak Seperti Menguak
Sebelum Dia Injak
Sebelum Dia Menyeberang
Ia Berjalan Dengan Matanya
Ia Berjalan Dengan Perutnya
Ia Berjalan Dengan Punggungnya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan fikirannya
Gadis-gadis Selalu Menyapa
Karena Dia Tampan Meskipun Penuh Luka
Kata-katanya Tak Bisa Dimengerti
Tetapi Selalu Saja Akhirnya Terbukti
Ia Lelaki Gagah Perkasa
Ia Lelaki Ilham Dari Sorga
Ia Lelaki Yang Selalu Berkata
Bahwa Kita Pasti Akan Kembali Lagi Kepadanya
Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du Du
CITA CITA KECIL ANAK DESA
aku Pernah Punya Cita-Cita Hidup Jadi Petani Kecil
Tinggal Di Rumah Desa Dengan Sawah Di Sekelilingku
Luas Kebunku Sehalaman Kan Kutanami Buah dan Sayuran
dan Di Kandang Belakang Rumah Kupelihara Bermacam-macam Peliharaan
aku Pasti Akan Hidup Tenang
Jauh Dari Bising Kota Yang Kering dan Kejam
aku Akan Turun Berkebun Mengerjakan Sawah Ladangku Sendiri
dan Menuai Padi Yang Kuning Bernas Dengan Istri dan Anakku
Memang Cita-Citaku Sederhana Sebab aku Terlahir Dari Desa
Istriku Harus Cantik
Lincah
dan Gesit
Tapi Ia Juga Harus Cerdik dan Pintar
Siapa Tahu Nanti aku Kan Terpilih Jadi Kepala Desa
Kan Kubangkitkan Semangat Rakyatku dan Kubangun Desaku
Desaku Pun Pasti Mengharap aku Pulang
Akupun Rindu Membasahi Bumi Dengan Keringatku
Tapi Semua itu Hanyalah Tergantung Padanya Jua
Tapi aku Merasa Bangga Setidak-tidaknya ku Punya Cita-Cita
Tapi aku Merasa Bangga Setidak-tidaknya ku Punya Cita-Cita
ADA SISA SUARA
Ada Sisa-Sisa Suara Yang Bergema Dalam DAda
aku Tak Mendengar Apapun
Gemuruh Di Luar Pintu
Ia Terus Mengejarku
Ia Terus Menghatuiku
Mengendalikan Seluruh Gerak dan Naluriku
Ada Akal Yang Masih Bening
Ada Budi Yang Masih Jernih
Bertarung Serentak Bergumul Bola-bola Api
Ia Terus Membelenggu
Ia Ingin Melukaiku
Membalut Semua Indra Akal fikirku
Ada Yang Tak Dapat aku Lepas Meskipun Berulang aku Coba
Waktu Berputar Semakin Cepat
aku Telah Jauh Tertinggal
Ada Yang Tak Pantas aku Sandang
Setumpuk Penghargaan
Lebih Baik Kutelan Kata-kataku
Angan-anganku
Hu Hu Hu Hu Hu Hu Hu
Ada Akal Yang Masih Bening
Ada Budi Yang Masih Jernih
Bertarung Serentak Bergumul Bola-bola Api
Ia Terus Membelenggu
Ia Ingin Melukaiku
Membalut Semua Indra Akal fikirku
Ada Yang Tak Dapat aku Lepas Meskipun Berulang aku Coba
Waktu Berputar Semakin Cepat
aku Telah Jauh Tertinggal
Ada Yang Tak Pantas aku Sandang
Setumpuk Penghargaan
Lebih Baik Kutelan Kata-kataku
Angan-anganku
Ho Ho Ho Ho Ho Ho Ho
MENJARING MATAHARI
Kabut
Sengajakah Engkau
Mewakili Pikiranku
Pekat
Hitam Berarak
Menyelimuti Matahari
aku dan Semua Yang Ada Di Seklilingku
Merangkak Menggapai Dalam Kelam
Mendung Benarkah Pertanda Akan Segera Turun Hujan
Deras Agar Semua Basah Yang Ada Di Muka Bumi
Siramilah Juga Jiwa Kami Semua
Yang Tengah Dirundung Kegalauan
Reff Ebiet G Ade Roda Jaman Menggilas Kita
Terseret Tertatih-tatih
Sungguh Hidup Terus Diburu Berpacu Dengan Waktu
Tak Ada Yang Dapat Menolong Selain Yang Di Sana
Tak Ada Tempat Yang Membantu Selain Yang Di Sana
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan
CAHAYA HIDUPKU
Kemarin aku Melupakanmu
Kemarin aku Tak Ingat Kamu
Namun Engkau Tersenyum
dan Kini Sampai Akhir Hidupku
ku Mohon Jgn Tinggalkan Aku
Selalu Dekat Dengamu
Engkaulah Segalanya
Rasa Sesal Tak Pernah Datang Di Awal
Ketika
Ketika Mata Rasa dan Kata Sudah Tak Berguna
Teringat Satu Masa Ketika aku Terlupa
Terlupa Akan Cinta Yg Ada Di Dalam Dada
ku Terpesona Dng Wanita Berbeda
Terpikat Dng Sinar Cahaya Berbeda
Wanita Lain Yg Belum Tentu Setia
Cahaya Yg Tidak Akan Bersinar Lama
Tidak Seperti Sinarmu Engkau Wanita Pujaan Hatiku
Malu ku Mengakui Kesalahanku Padamu
Jujur Hati ini Tak Bisa Tidur
ku Siapkan Waktu Berdua Denganmu
Saat Dimana Tak Bisa Kuganti Dng Hatiku
Cinta Yg Tlah Kau Beri Tak Dapat Terganti
Hanya Dng Untaian Kata Maaf Dari Hati Ini
Kau Cahaya Hidupku
Repeat
aku Adalah Lelaki Yg Akan Dibenci
Ketika ku Sakiti Hati Wanita Yg Mengasihi
Dia Beri Hati Kubalas Dng Dusta
Dia Beri Cinta Kubalas Dng Luka
aku Terpesona Dng Wanita Berbeda
Terpikat Dng Sinar Cahaya Berbeda
Wanita Lain Yg Belum Tentu Setia
Cahaya Yg Tidak Akan Bersinar Lama
Tidak Seperti Sinarmu Engkau Wanita Pujaan Hatiku
Malu ku Mengakui Kesalahanku Padamu
Jujur Hati ini Tak Bisa Tidur
ku Siapkan Waktu Berdua Denganmu
Saat Dimana Tak Bisa Kuganti Dng Hatiku
Cinta Yg Tlah Kau Beri Tak Dapat Terganti
Hanya Dng Untaian Kata Maaf Dari Hati Ini
Kau Cahaya Hidupku
Repeat
CAMELIA 2
Gugusan Hari-hari
Indah Bersamamu Camelia
Bangkitkan Kembali
Rinduku Mengajakku Kesana
Inginku Berlari
Mengejar Seribu Bayangmu Camelia
Tak Peduli Kau Kuterjang
Biar Pun Harusku Tembus Padang Ilalang
Korus
Tiba-tiba Langkahku Terhenti
Sejuta Tangan Telah Menahanku
Ingin Kumaki Mereka Berkata
Tak Perlu Kau Berlari
Mengejar Mimpi Yang Tak Pasti
Hari ini Juga Mimpi
Maka Biarkan Ia Datang
Di Hatimu
Di Hatimu
MASIH ADA WAKTU
Bila Masih Mungkin Kita Menorehkan Batin
Atas Nama Jiwa dan Hati Tulus Ikhlas
Mumpung Masih Ada Kesempatan Buat Kita
Mengumpulkan Bekal Perjalanan Abadi
Hoo
Oo
Du
Du
Du
Ouoo
Ouoo
Kita Pasti Ingat Tragedi Yang Memilukan
Kenapa Harus Mereka Yang Tertimbun Tanah
Tentu Ada Hikmah Yang Harus Kita Petik
Atas Nama Jiwa Mari Heningkan Cipta
Kita Mesti Bersyukur Bahwa Kita Masih Diberi Waktu
Entah Sampai Kapan Tak Ada Yang Bakal Dapat Menghitung
Hanya Atas Kasihnya Hanya Atas Kehendaknya Kita Masih Bertemu Matahari
KepAda Rumpun Di Lalang KepAda Bintang Gemintang
Kita Dapat Mencoba Meminjam Catatannya
Sampai Kapankah Gerangan
Waktu Yang Masih Tersisa
Semuanya Menggeleng Semuanya Terdiam Semuanya Menjawab Tak Mengerti
Yang Terbaik Hanyalah Segera Bersujud Mumpung Kita Masih Di Beri Waktu
CAMELIA I
DIa CamelIa
PuIsI dan PelItamu
Kau Sejuk SepertI TItIk Embun MembasahI Daun Jambu
DI PInggIr KalI Yang BenIng
Sayap-saayapmu KecIl LIncah BerkepIng
SepertI Burung Camar
Terbang MencarI TIang Sampah
Tempat BerpIjak KakI Dengan PastI
MengarungI NasIbmu
MengIkutI Arus AIr BerlarI
DIa CamelIa
Engkaukah GadIs Itu
Yang Selalu HadIr Dalam MImpI-mImpI DI SetIap TIdurku
Datang Untuk HatI Yang KerIng dan SepI
Agar BersemI LagI
Hmm
BersemI LagI
KInI Datang MengIsI HIdup
Ulurkan Mesra Tanganmu
Bergetaran Rasa JIwaku
MenerIma Harum Namamu
CamelIa Oh CamelIa
CamelIa Oh CamelIa
CamelIa Oh CamelIa
camelia 2
Gugusan Hari-hari
Indah Bersamamu Camelia
Bangkitkan Kembali
Rinduku Mengajakku Kesana
Inginku Berlari
Mengejar Seribu Bayangmu Camelia
Tak Peduli Kau Kuterjang
Biar Pun Harusku Tembus Padang Ilalang
Tiba-tiba Langkahku Terhenti
Sejuta Tangan Telah Menahanku
Ingin Kumaki Mereka Berkata
Tak Perlu Kau Berlari
Mengejar Mimpi Yang Tak Pasti
Hari ini Juga Mimpi
Maka Biarkan Ia Datang
Di Hatimu
Di Hatimu
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Comments :
0 comments to “ Ebit G.A.D ”
Post a Comment
Thanks for Your Comment!