Tuesday, January 11, 2011

Kreatifitas dan Inspirasi Anak Didik

Di indonesia, pendidikan seharusnya ditujukan untuk membuat anak didik menjadi lebih kreatif, inspiratif, serta sebagai agen pembaharu bangsa yang lebih maju dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di negeri ini.

Dengan begitu anak didik ditekankan untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya jauh dari patokan akademis yang telah ditentukan sebelumnya, oleh karena patokan akademis maka anak didik akan menjadi terkekang, seolah-olah daya kreatifitasnya dibatasi oleh aturan-aturan, tentu saja daya kretifitasnya tak luput dari lingkungan pendidikan dan kebudayaan.

Sebagaiman yang telah kita lihat bersama, sebagian besar sekolah-sekolah terutama tingkat TK, SD, maupun SMP swasta yang berada di kota besar di indonesia sudah menerapkan pendidikan dengan penekanan kreatifitas anak didik dengan cara lebih mengenalkan mereka pada teknologi yang sudah maju seperti ini, anak didik tersebut sudah tidak canggung ber-internet, bermain game, serta ikut sebuah situs sosial lainnya.

Mereka sudah mengerti akan nilai dari pentingnya teknologi, mereka lebih senang dan merasa tidak bosan berjam-jam hanya untuk belajar secara online atau mungkin main game bersama-sama dengan teman sebayanya.

Mungkin kekurangan mereka dari segi bersosial dengan teman-temannya, dan mereka cenderung mempunyai sifat indivial yang sangat tinggi, kurang berpetualang dengan alam, tumbuhan secara natural maupun hewan-hewan mereka kurang tahu yang tampak aslinya.

Mereka cenderung mengetahui sejauh yang ada diartikel, buku maupun di internet mereka jarang berhadapan langsung dengan alam, tumbuhan, hewan, serta kehidupan yang sebenarnya boleh dikatakan tradisional.

Jangan sampai heran bahwa ada anak kota yang hanya melihat aliran air sungai yang bersih dengan bebatuan yang bagus, mereka akan kelihatan asing, girang serta takjub, serta ketika anak perkotaan dengan daya imajinasinya yang tinggi akibat dari sering berinternetan berada dilahan peternakan mereka akan sedikit takut, jijik, serta kurang berani menghadapinya, berbeda dengan anak desa yang nota bene mereka sering berhadapan langsung dengan alam serta lingkungan yang setiap harinya melihat sapi, kerbau, maupun kambing, numun anak desa kurang mengetahui akan arti pentingnya sebuah teknologi, karena mereka kurang memperoleh fasilitas dari pemerintah setempat.

Dengan demikian bagaimana peran serta kita sebagai orang tua atau wali murit, guru kelas, guru mata pelajaran, maupun pihak-pihak yang terkait lainnya (dinas pendidikan), sehingga akan berimbang pola pikir mereka (anak didik/siswa), sehingga menjadikan mereka sebagai individu yang komplet tidak canggung dengan sebuah keadaan yang belum pernah dijalaninya, teori dengan praktek mereka berimbang, dan mereka mampu mengimbangi teknologi yang terus berkembang dengan cepat.

Jadi semua elemen yang ada harus bekerja sama saling melengkapi, seperti dinas pendidikan memberikan arahan yang tepat untuk pengembangan dunia pendidikan khususnya dalam bidang teknologi, serta seorang guru harus mau memberikan sebuah ilmu tentang perkembangan teknologi, jangan sampai gurunya sendiri malah gaptek, pemerintah kurang memberikan fasilitas yang memadai, serta jangan sampai menyalahkan para pengajar jika mereka kurang memberikan prestasi kepada anak didik disebuah sekolah jika pemerintah tidak mau memberikan bantuan berupa training yang baik serta membangun.


Comments :

0 comments to “ Kreatifitas dan Inspirasi Anak Didik ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!