Hilang perasaan jijik di akibatkan oleh busuknya hati dari rasa dendam, tiada akhir dan pasti makan banyak darah di tangan semua pihak, akankah kita tetap pelihara sebagian sifat demikian;
“Bau”
Ini bau musuh yang menusuk di hidung
Ini bau musuh yang menusuk di hidung
membuat mual ingin muntah
Ini bau,
bau merebak,
aku tolak
Kuhirup,
namun sakit kurasa
Di mana letak kemanusiaan
Bau ini bukan harum nan semerbak
bau ini hanya sebilah pedang tak bertuan
hinggap kemana-mana
Bau ini,
sakit di dada dan sakit di hati turun-temurun
Comments :
0 comments to “ Bau ”
Post a Comment
Thanks for Your Comment!