Kenangan begitu indah, terpatri dalam memori kecil, terpojok dalam ingatan
menulislah maka kamu akan hidup abadi
Walau belum seberapa, namun yakinlah dari besarnya ombak tercipta dimulai dari gelombang kecil.
Dahulu banyak cerita kepahlawanan bukan mytos, namun tangan kotormu merubah jiwa kepemimpinanmu menjadi tak layak jadi pahlawan negeri.
Bersuara keras namun tangan begitu bersih tanpa ikut meraih, tidak menjernihkan segalanya, malah menjadi beban segala.
Sungguh mengharukan sesuap nasi ini ternyata ada tetesan darah dan keringat para pemuda bangsa
Janganlah ketika berkuasa babat sekena, tetap berilah kehidupan pada yang lain lewat tangan yang terbuka.
Darahmu tetap merah, tulangmu pun tetap putih, polosmu membawa senyum ikhlas, kedamaian menyertaimu selalu.
Kembali ke alam, ingin melangkah bebas melepas tergores pada runcingnya bebatuan serta gesekan lumut pepohonan tua, dan terpapar terik sang surya.
Copyright © Rufadi Islah
Template by Blogger Templates | Powered by Blogger