Masih gelap semua; semua tangan-tangan yang memegang erat bangsa Bumi Manusia.
Sadar diri ini belum terang semua, yang kami tahu semua ingin bangsa ini maju, entah jalan mana yang ditempuh, kadang sejalan, tentu juga sering berselisih jalan, tapi semua berharap bangsa Bumi Manusia ini adil, makmur, dan beradab.
"Masa Kesudahan"
(Surakarta, 9 Mei 2017)
Semakin dalam dan dalam
Semakin larut dalam kedalaman
Hingga buat diri ini kecil, sekecilnya
Apa
yang telah dibuat oleh tangan ini
Tangan anak
masa kesudahan, hanyalah
Mampu membacai
karya-karya sang pemula negeri
Rasa kekaguman, pada sesosok jiwa besar
Yang belum bertatap muka pun sekali
Sadari diri, sekiranya boleh meratap
Menunduk malu pada sesosok jiwa besar
Tangan
ini enggan bergerak
Ketakutan
langkah ini semakin jadi
Pikiran
ini tertutup oleh bongkahan lauk
Rasa
ini pun menghambar pada jerih payah
… tak berkesudahan
Inginku,
Warnai, warna merah dan putih,
Kembangkan kearah kemajuan,
Bersuaralah lantang, memekakkan sampai ulu hati
Gandeng muka-muka merana
Isilah pada Bumi Manusia, nama
kita
Nama yang tak hilang oleh ingatan
Dengan kebaikan bukan kehancuran oleh tangan kita.
Comments :
0 comments to “ Masa Kesudahan ”
Post a Comment
Thanks for Your Comment!