Menunngu terang datangnya hujan, bahagia karena berkah, celaka karena serakah
"Hujan"
Petang dikala siang
Gemuruh suara mengema
Mengelegar kian samar
terlihat tak nampak di mata
mulai
turun air dari surga
kepingan
demi kepingan
sumber
kehidupan bagi semua
langit tak cerah
sahut-menyahut mencekam telinga
tergenam mengenangi muara
diam
menunggu
merenung
membisu
pilu membasahi kalbu
demi tangan membabat
sesal dikemudian
tenggelam gapai mengapai
alam
tak berbalas
hati
serakah kena genang
sedikit
sesal duka tiada tara
bumi beri berkah
jaga tangan
pendam serakah
Comments :
0 comments to “ Hujan ”
Post a Comment
Thanks for Your Comment!