Awal Maret yang basah oleh hujan,
hujan yang berkah dimana ditunggu oleh para pahlawan negeri yang tak kan kita
tahu namanya walaupun setiap hari kita memakan butiran nasi di tangan yaitu
para petani yang tangguh menggantungkan mengolah sawahnya pada hujan ini.
Terkena panas oleh siang hari dan
malamnya dingin oleh guyuran hujan lebat kadang disertai dengan angin, semoga
tidak ada pohon tumbang dan angin puting beliung serta banjir, karena hutan
kita sudah tumbang oleh deringan mesin ketamakan manusia, dan lahanpun mulai
terpakai, membuat tubuh yang lemah ini terkulai kalah telak oleh rasa panas
dinginnya yang setiap saat setiap waktu terus berubah. Kuat kanbadah lemah ini
Ya… Allah SWT.
Oleh dinginnya suasana begitu terasa nikmatnya
secangkir teh atau kopi hangat dikala sore hari disertai canda tawa keluarga
membuat perasaan yang tak terkatakan, oleh senyuman kecil disertai rengekan
manja dari bibir mungilmu.
Guyuran hujan diluar menambah
kehangatan keluarga yang akan memberi suatu karunia tersediri, karena disaat
hujan saat yang tepat untuk berkumpul dan juga menobrol ringan seputar lakon
yang ada dikehidupan yang pernah dijalanai bersama.
Terbawa suasana yang syahdu
mengharu begini teringat oleh silam yang terkenang ketika guyuran hujan menatap
jauh dari kaca jendela rumah, membayang luas di sebuah desa kecil berpenerang
hanya 5 Watt dan tertutupi berbagai makhluk penikmat cahya redup. Ada mimpi disana kelak disini membawa diri
dalam kehidupan yang lain. Tangan menggapai pundak tak terasa, tangan hangat
itu menuntun jiwa ini ditengah-tengah padang tatapan manusia, hanya diberikan
bekal, “yang baik sama orang, mudahkan urusannya, dan kemudahan yang akan kita
dapatkan kembali dimanapun kita berada”, terimakasih ajara itu begitu berguna
dikehidupan.
Good News and Informaton. Tekon Indonesia