Saturday, December 19, 2009

Fenomena Bunuh Diri

Tadi main Jejaring sosial (Facebook), sekedar ingin chat, eh tak tahunya membahas masalah "Bunuh Diri".

Berikut adalah inti sari dari chat tersebut (maaf saya tidak mencantumkan nama, privasi);

yo kan nek ci2p ra po2 (bahan kimia cair),..... lho sekarang lagi booming pengen lepas hidup minum begituan,...........


bah
bukanne penekkan tali usume?


wah kwi udah cara tradisional,. mungkin yang rada modern kwi menculat ko lantai pitulikur,.. njegur kolam tapi ra ono banyune,... xixixix


jiakakakak
kareppe kuwi arep renang gaya bebas
semakin tinggi semakin indah
gaya indah ding
wkookowk


hahaha yo gaya bebas dari derita dunia toh derita akhirat menanti,......... tapi yang kasihan menyuruh anaknya buat ngebedain rasa es sama baygon kwi,.. tapi yo sak gendul,. xixixixi


hahaha
karepe kuwi ngetes disik
mandi g b****n (bahan kimia cair) ny
makane nyuruh anaknya dulu nyicipi
kwokowkow


hahaha,. naif banget mosok anake disit senthik2,..... mboke mburi,.......... tapi mang debus indonesia ok,.... mau bunuh diri sulit,... lha digorok ra mempan, di racun cengir2 thok,...........


jiangkrek
yo kuwi debus
ekekeke


Ngeri kayaknya sekarang sudah mulai banyak populer kayaknya, mempunyai trend tersendiri.

Dulunya orang lebih memilih bunuh diri dengan cara mengikat tali tambang di pohon, trus tali tambang tersebut diikatkan di lehernya. dengan tidak menginjak tanah si-pelaku (Orang yang bunuh diri) menikmati lepas dari hidup.

Dan mengalami perkembangan berupa menambrakkan diri dengan benda bergerak, seperti mobil/truck berjalan tiba-tiba menabrakkan dirinya sendiri (tapi yang kasihan yang punya mobil/truck harus ikut merasakan ganti rugi -tidak adil).

Perkembangan selanjutnya tidak dengan bersifat individualistik namun dengan cara bersama-sama melakukan tindakan bunuh diri tersebut, baik dengan pasangannya, keluarganya, maupun sahabatnya.

Tapi dengan cara ini yang paling disesalkan adalah bunuh diri sama-sama sekeluarga yang mengikut-sertakan anak kecil yang masih polos belum tahu akan permasalahan yang dihadapi oleh orang tuanya.
 
Namun layaknya teknologi yang berkembang, bunuh diri mengalami perkembangan juga baik tekniknya maupun caranya.

Cara yang diatas sungguh sangat tradisional sekali bila di tinjau dari zaman sekarang.

Sekarang orang lebih memilih bunuh diri dengan cara melompat dari gedung, mall, maupun tower (pokoknya ketinggian yang membuatnya langsung -mati seketika).

Sebenarnya marilah kita mencari latar belakang atas fenomena bunuh diri.

Bunuh diri adalah aktifitas mengakhiri hidup dengan cara tertentu, yang mengakibatkan seseorang dapat menghilanggan nyawanya dengan meminimalkan rasa sakit dalam proses bunuh diri seseorang akibat dari rasa putus asa yang tinggi dengan banyaknya persoalan-persoalan hidup yang membelitnya.

Marilah kita tinjau dari pandangan Agama (Islam), tentang fenomena perilaku bunuh diri.

Menurut pandangan Islam, bahwa bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang, bahkan berdosa besar, karena orang tersebut berputus asa dalam hidup dan orang ini dalam kategori orang yang pengecut atau pecundang.

Berikut adalah ayat yang melarang orang melakukan bunuh diri.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29) 

"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)."  
(QS. Al-Kahfi ; 6).

Serta hadist; 

Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah saw., bersabda : “Siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata itu akan ditusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (berulang-ulang) ke neraka, untuk selama-lamanya.” 
(Shahih Muslim).

Berbicara tentang bunuh diri tak lepas dari MOTIF yang melatar belakangi aktifitas bunuh diri; Motif bunuh diri ada banyak macamnya.

Dalam kategori sebab;
  1. Dilanda keputusasaan dan depresi
  2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
  3. Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
  4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
  5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
  1. Egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
  2. Altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
  3. Anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
(http://id.wikipedia.org).

Saya pertegas bahwa, aktifitas bunuh diri adalah aktifitas bagi orang yang pengecut, dengan cara melepas hidup di dunia, padahal tentunya alam akhirat sungguh kekal, hari pembalasan bagi amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia selama ini.

Dengan cara tetap berkomunikasi dan berkonsultasi terhadap orang yang lebih tua, maupun seseorang yang lebih kita percaya tentang persoalan yang membelit kehidupan kita (sehingga persoalan hidup kita menjadi lebih ringan) adalah cara yang ampuh yang dapat mencegah perbuatan bunuh diri.



Note: Maaf, dalam artikel saya ini tidak ada sangkut pautnya dengan aktifitas bunuh diri yang menggunakan motif boom bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang.

Comments :

0 comments to “ Fenomena Bunuh Diri ”


Post a Comment

Thanks for Your Comment!